Kabar Bima

Virus Corona Pandemi Global, Ini Imbauan AJI Mataram untuk Para Jurnalis di NTB

282
×

Virus Corona Pandemi Global, Ini Imbauan AJI Mataram untuk Para Jurnalis di NTB

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Beberapa daerah di Indonesia telah terjangkit virus Corona. Penyebaran COVID-19 ini tidak pandang bulu. Semua orang berisiko terjangkit, termasuk para jurnalis. Kini sejumlah media sudah mengeluarkan SOP peliputan pandemi Corona.

Virus Corona Pandemi Global, Ini Imbauan AJI Mataram untuk Para Jurnalis di NTB - Kabar Harian Bima
Ketua AJI Mataram Sirtupillaili. Foto: Ist

Untuk itu, Ketua AJI Mataram Sirtupillaili menyerukan agar junalis saat bertugas tidak mendekati lokasi yang dianggap berisiko terpaparnya virus corona. Jika ingin mengambil video atau foto, diminta untuk mengambil dengan teknik zoom.

Virus Corona Pandemi Global, Ini Imbauan AJI Mataram untuk Para Jurnalis di NTB - Kabar Harian Bima

“Tempat berisiko ini bisa rumah sakit, rumah tinggal orang dalam pemantauan, atau lokasi-lokasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” katanya melalui siaran pers yang disampaikan ke media ini, Minggu (15/3).

Tidak hanya itu, jika kondisi tubuh sedang tidak fit, para jurnalis diharapkan jangan remehkan hal ini, segera memberi tahu ke redaksi masing-masing untuk mengambil izin sakit.

Kemudian menyerukan kepada seluruh perusahaan pers yang ada di NTB untuk menyiapkan alat pelindung diri, seperti masker dan hand sanitizer. Lalu memberikan dispensasi kepada jurnalis atau pekerjanya yang sakit flu, untuk beristirahat di rumah. Selain itu, memfasilitasi asuransi kesehatan bagi pekerja pers di perusahaan tersebut.

Mengimbau seluruh jurnalis, ketika dalam kondisi fit dan akan melakukan kegiatan jurnalistiknya meliput informasi terkait corona di wilayah yang berisiko. Wajib membawa baju ganti untuk diganti ketika setiba di rumah atau kantor masing-masing.

“Kemudian menggunakan hand sanitizer, mencuci tangan serta mengenakan masker, saat meliput,” imbaunya.

Menyerukan kepada perusahaan pers untuk tidak membebankan jurnalis yang bekerja melebihi jam kerjanya (8 Jam sesuai UU Ketenagakerjaan). Menyerukan kepada perusahaan pers untuk cepat tanggap, jika ada jurnalisnya yang terindikasi terkena flu atau kondisi yang menyerupai terpaparnya seseorang pada virus corona.

“Cepat tanggap ini dimaksudkan untuk menghubungi rumah sakit terdekat, atau rumah sakit rujukan penanganan virus Corona,” katanya.

Selain itu diharapkan sejumlah perusahaan pers di NTB untuk segera memberikan suplemen tambahan berupa makanan dan minuman bergizi pada jurnalis, editor serta seluruh awak redaksi di perusahaan pers tersebut.

Menyerukan kepada seluruh perusahaan pers untuk memorotarium penugasan jurnalisnya ke luar daerah dan luar negeri, hingga pandemi covid-19 sudah dinyatakan aman.

Selain itu, menyerukan kepada seluruh jurnalis tanpa terkecuali, untuk menyetop stigma dalam bermedia sosial dan menghasilkan karya jurnalistik, terkait Virus Corona. Seperti menyebut: Flu Cina dan Flu Wuha .

“Melawan hoaks Corona dengan memberitakan yang sesuai fakta dan sesuai kaidah jurnalistik. Ingatlah, tak ada berita seharga nyawa. Dedikasi untuk mengabarkan informasi sesuai fakta harus selaras dengan kondisi yang prima,” pungkasnya.

*Kahaba-01