Kabar Bima

Demi Jemput Perubahan, Anggota BPD Tonda Siap Melawan IDP

249
×

Demi Jemput Perubahan, Anggota BPD Tonda Siap Melawan IDP

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Karena sungguh-sungguh ingin menjemput Perubahan yang berarti di Kabupaten Bima, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tonda Kecamatan Madapangga siap melawan pemerintah hari ini, IDP dan memenangkan Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bima H Syafrudin HM Nur – Ady Mahyudi (Syafa’ad).

Demi Jemput Perubahan, Anggota BPD Tonda Siap Melawan IDP - Kabar Harian Bima
BPD Tonda yang siap memenangkan Pasangan Syafa’ad. Foto: Ist

Anggota BPD Tonda Irfan mengaku bersyukur hadirnya Pasangan Syafa’ad yang selama ini diidam-idamkan masyarakat. Kesempatan Pilkada ini pun akan dimanfaatkan dengan baik dan bekerja sungguh-sungguh untuk mengganti pimpinan.

Demi Jemput Perubahan, Anggota BPD Tonda Siap Melawan IDP - Kabar Harian Bima

“Kami berikhtiar sekuat tenaga agar pasangan Syafa’ad menang di Desa Tonda. Ini bakal calon yang kami idam-idamkan selama ini,” tegasnya, Jumat (20/3).

Menurut dia, informasi di Tonda akan dimenangkan oleh IDP dengan persentase 70 persen hanya isapan jempol. Buktinya saat ini, kekuatan Syafa’ad solid. Tidak dari saja kalangan masyarakat, tapi ada jajaran BPD.

“Tim Syafa’ad di Tonda solid, mulai masyarakat hingga tingkat BPD,” ungkapnya.

Untuk memenangkan pasangan Syafa’ad, pihaknya pun akan lakukan gebrakan dan terus berinteraksi dengan lapisan masyarakat. Momen ini pun akan dipakai untuk blusukan keluar masuk rumah warga, demi meraih perubahan yang diinginkan.

Anggota BPD lain Hujairin mengungkapkan, memenangkan pasangan Syafa’ad di Tonda harga mati. Karena pasangan tersebut merupakan idola di desa setempat.

“Pasangan Syafa’ad idola bagi kami. Apapun dalilnya harus diperjuangkan untuk menang pada suksesi Pilkada mendatang,” terangnya.

Menurut dia, masyarakat Desa Tonda sudah jenuh dengan kepemimpinan IDP. Karena dinilai tidak mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik.

“Selama ini pemerintah belum maksimal membangun daerah. Itu menjadi indikator kejenuhan masyarakat,” pungkasnya.

*Kahaba-01