Kabar Bima

Serangan Hama Ulat, Petani di Wawo Khawatir Gagal Panen

422
×

Serangan Hama Ulat, Petani di Wawo Khawatir Gagal Panen

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Serangan hama ulat pada tanaman jagung petani di Kecamatan Wawo tahun ini cukup menghawatirkan. Kondisi ini menyerang hampir semua tanaman jagung petani yang ditanam pada akhir bulan Januari atau awal Februari, seperti halnya yang terjadi di wilayah ladang Desa Tarlawi dan Desa Pesa Kecamatan Wawo.

Serangan Hama Ulat, Petani di Wawo Khawatir Gagal Panen - Kabar Harian Bima
Nampak hama ulat menyerang jagung warga. Foto: Yadien

Di 2 desa ini sekitar puluhan hektar tanaman jagung petani yang sedang memasuki masa berbunga, mengalami kerusakan pada bagian daun hingga batang karena dimakan ulat.

Serangan Hama Ulat, Petani di Wawo Khawatir Gagal Panen - Kabar Harian Bima

Sehingga kemungkinan besar tanaman jagung tersebut hasilnya nanti tidak akan maksimal, jika ini terus berkembang bisa jadi mengalami gagal panen.

Salah seorang petani Desa Tarlawi Yusuf menuturkan, tanaman jagung yang paling banyak diserang adalah jagung muda yang umurnya sekitar 2 bulan.

“Hampir tanaman jagung yang tanam waktu itu mengalami serangan ulat yang begitu tinggi,” ungkapnya, baru-baru ini.

Usaha untuk mengendalikan serangan hama ulat pun dilakukan dengan cara tradisional, hingga mengunakan pestisida. Namun tidak mampu mengendalikan serangan hama ulat saat ini.

“Kami hanya berharap semoga peristiwa ini tidak menimbulkan kerugian yang begitu besar,” harapnya.

Sementara untuk tanaman jagung yang ditanam pada awal Februari serangan hama ulat tidak terlalu tinggi. Namun hanya sedikit petani yang menanam jagungnya pada waktu-waktu ini, karena anomali cuaca yang terjadi.

“Pilihan waktu tanam di akhir Januari itu akibat telatnya musim hujan yang terjadi tahun ini, sehingga serangan ulat menjadi resiko bagi petani,” bebernya.

Untuk saat ini sambung Yusuf, sudah ada 2 orang petani dengan luas lahan sekitar 2 hektar telah meninggalkan tanaman jagung akibat serangan hama ulat.

“Jagung mereka rusak parah, sehingga bisa dipastikan gagal panen,” katanya.

*Kahaba-08