Kabar Bima

Khawatir Corona, Warga Tolak 31 Pekerja Migran Bima Dikarantina di KLK

334
×

Khawatir Corona, Warga Tolak 31 Pekerja Migran Bima Dikarantina di KLK

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMPI) asal Kabupaten Bima yang dipulangkan dari penampungan PT CPI Bekasi sudah tiba di Bima, Sabtu (11/4) sekitar pukul 21.00 Wita. Rencananya 31 pekerja migran akan dikarantina di KLK.

Khawatir Corona, Warga Tolak 31 Pekerja Migran Bima Dikarantina di KLK - Kabar Harian Bima
Pekerjan Migran saat tiba di Bima. Foto: Ist

Kabid Pengembangan Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Kabupaten Bima Irfan H M Noor menyampaikan, saat koordinasi awal dengan Bupati, Wakil Bupati dan Sekda Kabupaten Bima, para CPMI tersebut akan dikarantina di KLK. Hanya saja saat berada di KLK, Lurah Jatiwangi bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa menolak para calon pekerja migran tersebut untuk dikarantina di KLK.

Khawatir Corona, Warga Tolak 31 Pekerja Migran Bima Dikarantina di KLK - Kabar Harian Bima

“Karena ditolak oleh lurah dan pemerintah tidak memiliki tempat karantina di wilayah Kabupaten Bima, maka saya suruh pulang untuk di karantina di rumah masing-masing,” ujarnya.

Irfan mengaku, memilih KLK untuk dijadikan tempat karantina pekerja migran, karena KLK aset Kabupaten Bima. Kendati para CPMI itu di karantina di rumah masing-masing, pihaknya bersama tim Gugus Tugas penanganan virus Corona atau Covid-19 Kabupaten Bima tetap melakukan pemantauan serta pengawasan.

“Kami menyesalkan penolakan itu. Karena dari hasil tes suhu tubuh semua CPMI masih normal, sebab saat di tes di perbatasan Dompu dan perbatasan Kota Kabupaten Bima, semuanya bersuhu tubuh 35 dan 36 derajat dan masih dalam keadaan normal,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Kelurahan Jatiwangi Jumardin membenarkan penolakan para CPMI itu untuk di karantina di KLK. Penolakan itu untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona di wilayah Kota Bima.

Penolakan tersebut setelah dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Bima. Karena sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bima tidak melakukan koordinasi awal dengan Pemerintah Kota Bima.

“Penolakan ini juga karena keinginan warga dan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Bima,” terangnya.

*Kahaba-05