Kabar Bima

Tetap Jualan Meski Dilarang Pemdes Kananga,  Pedagang: Kalau tidak Dagang Kami Makan Apa?

225
×

Tetap Jualan Meski Dilarang Pemdes Kananga,  Pedagang: Kalau tidak Dagang Kami Makan Apa?

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Kendati telah ditutup oleh Pemerintah Desa Kananga sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 pada Selasa (21/4) kemarin, aktivitas jual beli di Pasar Sore Sila tetap terjadi, Kamis (23/4).

Tetap Jualan Meski Dilarang Pemdes Kananga,  Pedagang: Kalau tidak Dagang Kami Makan Apa? - Kabar Harian Bima
Suasana niaga di Pasar Sore Sila. Foto: Yadien

Salah satu pedagang yang juga merupakan warga RT 09 Desa Kananga Amnah mengatakan, pihaknya tidak bermaksud mengabaikan imbauan Pemdes, namun aktivitas itu harus ia lakukan mengingat hanya itu yang bisa dilakukan untuk mencari nafkah.

Tetap Jualan Meski Dilarang Pemdes Kananga,  Pedagang: Kalau tidak Dagang Kami Makan Apa? - Kabar Harian Bima

“Kalau tidak dagang kami makan apa,” tanya Amnah.

Kata dia, pasca pasar sore ditutup 2 hari kemarin. Mereka berjualan di pasar pagi Sila. Namun dagangan tidak laku, karena warga enggan membeli karena mengetahui mereka warga Desa Kananga.

“Sementara kalau kami jualan keliling kampung, juga akan ditolak,” katanya.

Karena itu, mau tidak mau mereka harus berjualan di pasar tersebut. Meskipun yang berbelanja hanya warga yang ada di desa setempat.

“Kami jualan di sini saja. Biar yang beli warga di sinu saja,” ungkapnya.

Amnah menjelaskan, mereka juga bingung dengan keadaan itu. Si satu sisi tidak boleh berdagang, tapi kebutuhan hidup harus dipenuhi. Belum lagi harus membayar kredit Bank setiap waktu.

“Kondisi ini sangat menyulitkan. Kalau tidak menjual, otomatis tidak ada pendapatan,” keluhnya.

Warga Kananga lainnya Itam mengaku, dirinya pernah menjual di desa lain. Karena diketahui dirinya orang Kananga, warga desa lain enggan membeli.

“Pasca pasar sore ditutup, saya menjual ikan di Desa Woro Kecamatan Madapangga. Namun daya pembeli minim karena mengetahui kita warga Kananga,” tuturnya.

Dia juga mengaku menjual ikan di pasar pagi Sila, namun omset yang didapat sangat tipis. Pasalnya, jika pengunjung mengetahui mereka warga Kananga, maka pengunjung enggan membeli.

“Terkadang sedih karena merasa dikucilkan. Tapi apa boleh buat, semua bukan keinginan kita,” ungkap dia.

Kepala Desa (Kades) Kananga Firdaus membenarkan bahwa pelaku pasar sore ngeyel untuk terus berjualan, terkait hal itu pihaknya akan turun bersama lintas sektor untuk membubarkan mereka.

*Kahaba-10