Kabar Bima

Miskomunikasi, GP Ansor Bersitegang di Pos Covid-19

431
×

Miskomunikasi, GP Ansor Bersitegang di Pos Covid-19

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Diduga dipicu masalah honor penjagaan Covid-19, Anggota Banser – GP Ansor ribut dan merusak tenda BPBD di batas kota, Kamis malam (21/5).

Miskomunikasi, GP Ansor Bersitegang di Pos Covid-19 - Kabar Harian Bima
Suasana penjagaan di batas kota. Foto: Deno

Informasi yang dihimpun media ini, kejadian tersebut sekitar pukul 20.30 Wita. Puluhan kader GP Ansor datang ke pos batas kota untuk klarifikasi ke pihak BPBD Kota Bima terkait pembayaran honor anggaran Covid-19.

Miskomunikasi, GP Ansor Bersitegang di Pos Covid-19 - Kabar Harian Bima

Karena merasa kecewa dan merasa tersinggung dengan penjelasan oleh pihak BPBD, GP Ansor merusak salah satu pos yang ada di Posko Covid – 19 batas Kota. Namun dapat dicegah pihak Kepolisian dan diberi pemahaman.

Dari insiden itu, mengharuskan Kapolres Bima Kota dan Dandim 1608 Bima meluncur ke lokasi dan memediasi agar bisa dicarikan solusi.

Ketua GP Ansor Kota Bima Rafi’in M Rum yang berusaha dihubungi mengklarifikasi bahwa itu bukan soal honor, tapi hanya miss komunikasi.

“Miss nya soal sistem pelayanan personil dari BPBD selama penjagaan di perbatasan selama ini, bukan soal honor,” tegasnya.

Ditanya soal hingga ada pengerusakan Pos? Ia mengungkapkan insiden itu di luar kendali, karena laporan ketua satgas ke dirinya semalam by phone dan sempat ada cek cok lewat telpon, sehingga memicu ketegangan.

“Karena ada ketegangan langsung pak Dandim handle dan memberikan arahan dan pembinaan kepada semua personil Ansor dan Banser. Setelah itu dilanjutkan lagi pembinaan dan pengarahan oleh Kapolres,” tuturnya.

Rafik sapaan akrabnya menambmhkan, Dandim dan Kapolres meminta dan menegaskan bahwa persoalan cukup sampai di sini. Jangan sampai berlanjut apalagi dalam bulan puasa dan tugas kemanusiaan.

Sementara itu, Sekretaris BPBD Kota Bima Adisan menambahkan bahwa insiden malam itu hanya miskomunikasi dan semuanya telah diselesaikan.

“Tidak benar jika terkait masalah honor penjagaan. Hanya miskomunikasi petugas di lapangan,” tambah Adisan.

*Kahaba-01