Kabar Bima

Dikbud Monitoring Pelaksanaan PPDB, Sekolah Diminta Taati Sistem Zonasi

262
×

Dikbud Monitoring Pelaksanaan PPDB, Sekolah Diminta Taati Sistem Zonasi

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Guna memastikan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020 berjalan dengan baik, Dinas Dikbud Kota Bima melaksanakan kegiatan monitoring disejumlah sekolah tingkat SD, SMP maupun sederajat.

Dikbud Monitoring Pelaksanaan PPDB, Sekolah Diminta Taati Sistem Zonasi - Kabar Harian Bima
Kabid Dikdas Gufran didampingi Kepala SMPN 2 Kota Bima M Jufrin Saat Monitoring Pelaksanaan PPDB. Foto: Eric

Kabid Dikdas Dinas Dikbud Kota Bima Gufran menyampaikan, pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan agenda rutin setiap tahun. Agar bisa diketahui sejauhmana sistem tersebut berjalan. Hal ini pula mengacu pada Permendikbud Nomor 44 Tahun 2019 dan Surat Edaran (SE) Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan PPDB.

Dikbud Monitoring Pelaksanaan PPDB, Sekolah Diminta Taati Sistem Zonasi - Kabar Harian Bima

“Berdasarkan aturan, proses PPDB mengacu pada 4 hal penting. Yaitu melalui sistem zonasi 50 persen, afirmasi 15 persen, pindah orang tua 5 persen dan jalur prestasi 30 persen,” sebutnya, Kamis (4/6).

Selama pantauan PPDB, pihaknya mendapatkan informasi bahwa terdapat salah satu sekolah yang kekurangan siswa, karena telah mendaftar di sekolah unggulan. Salah satunya SMPN 13 Kota Bima di Kelurahan Tanjung, tapi justeru banyak yang mendaftar di sekolah lain.

“Setelah mendapat informasi itu, kami turun mengecek untuk mengetahui situasi pendaftaran. Begitu juga dibeberapa sekolah lain,” katanya.

Gufran mengakui, berdasarkan hasil monitoring sementara, pelaksanaan PPDB berjalan dengan lancar dan tertib. Baik pendaftaran menggunakan sistem online dan manual. Prosesnya pun tetap mengacu pada protokoler Covid-19.

Ia menambahkan, apabila ada pihak sekolah yang mengeluh tentang sepinya peminat. Pihaknya meminta agar kepala sekolah beserta tenaga pendidik menciptakan program unggulan dan inovatif, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat.

“Lembaga pendidikan harus kreatif dan inovatif, terutama membuka program beasiswa bagi siswa berprestasi. Sehingga bisa menarik masyarakat untuk menyekolahkan anaknya,” tambahnya.

*Kahaba-04