Kabar Bima

43 Sampel Otak Anjing Diperiksa di Lab, 21 Dinyatakan Rabies

302
×

43 Sampel Otak Anjing Diperiksa di Lab, 21 Dinyatakan Rabies

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Sejak bulan Januari hingga Mei 2020, Dinas Peternakan Kota Bima telah mengirim sampel otak anjing yang menyerang mansuain di Laboratorium Veteriner Denpasar. Hasilnya, dari 43 sampel yang dikirim, sebanyak 21 sampel dinyatakan rabies.

43 Sampel Otak Anjing Diperiksa di Lab, 21 Dinyatakan Rabies - Kabar Harian Bima
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Bima Juwaihar. Foto: Hardi

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Bima Juwaihar menyampaikan, sampel yang dikirim berupa salah satu organ tubuh dari anjing yang telah  menggigit manusia (otak anjing).

43 Sampel Otak Anjing Diperiksa di Lab, 21 Dinyatakan Rabies - Kabar Harian Bima

“Berdasarkan hasil laboratorium Veteriner Denpasar Bali, sebanyak 43 sampel yang telah dirim. 21 diantaranya positif dari anjing rabies,” ujarnya, Selasa (9/6).

Menurut Juwaihar, dengan adanya kasus positif anjing rabies tersebut. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, apabila berada di tempat yang sepi atau di lokasi ramai yang banyak anjing bekeliaran.

Ia menjelaskan, sifat anjing gila menunjukan gejala seperti terlihat gelisah dan takut, kadang keluar air liur yang berlebihan serta menyerang secara tiba-tiba. Kemudian tidak memiliki nafsu makan, ekor melengkung, kejang-kejang hingga demam.

Untuk itu, masyarakat diminta untuk mengenali ciri-ciri dan gejala anjing rabies agar segera melaporkan kepada petugas peternakan yang telah ditunjuk oleh pemerintah daerah. Jika ada laporan, akan segera ditindaklanjuti dan pihaknya langsung terjun ke lapangan untuk bertindak.

“Bagi masyarakat yang menemukan kasus gigitan anjing, segera menghubungi contact person untuk wilayah Kecamatan Rasanae Timur 082340817525, kemudian Rasanae Barat 08123712592, Asakota 085130405292, Raba 085205380008, Mpunda 081230430684 dan Dinas Pertanian 081239547332,” sebutnya.

Juwaihar menambahkan, untuk menekan angka penularan penyakit rabies. Pihaknya tetap intens melakukan eliminasi atau pemusnahan terhadap anjing rabies dan anjing liar yang tidak berpemilik. Serta upaya pencegahan melalui pemberian vaksinasi kepada anjing atau kucing peliharaan.

*Kahaba-04