Kabar Bima

Kasus Baru Positif Covid-19 di Kota Bima Menandakan Daerah Belum Aman

262
×

Kasus Baru Positif Covid-19 di Kota Bima Menandakan Daerah Belum Aman

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Munculnya kasus baru positif Covid-19 di Kota Bima menurut Anggota DPRD Kota Bima Amir Syarifuddin, menandakan bahwa daerah tidak benar-benar dalam keadaan aman. Apalagi pasien 06 inisial DZ tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah yang dianggap zona merah. (Baca. Lagi, Seorang Warga Kota Bima Terkonfirmasi Positif Covid-19)

Kasus Baru Positif Covid-19 di Kota Bima Menandakan Daerah Belum Aman - Kabar Harian Bima
Anggota DPRD Kota Bima Amir Syarifuddin. Foto: Bin

“Dari kondisi seperti ini saya berharap Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bima lebih khusus lagi Dikes untuk lebih masif melakukan Rapid Tes massal, agar kita yakin gambaran kota ini yang sebenarnya dan memastikan daerah kita aman dari wabah ini,” terang Amir, Selasa (7/7). (Baca. Pasien Covid-19 di Kota Bima DZ Merupakan Teller Bank)

Kasus Baru Positif Covid-19 di Kota Bima Menandakan Daerah Belum Aman - Kabar Harian Bima

Menurut Duta PKS itu, pasien yang terindikasi terakhir itu katanya melakukan Rapid Test mandiri. Artinya kalau saja DZ tidak melakukan Rapid Tes, tidak akan ada yang tahu bahwa di lingkungan sekitar ada yang positif. (Baca. Kasus Positif Covid-19 DZ tidak Mengubah Kebijakan Pemerintah)

Amir juga mengaku heran, padahal dulu ketika mengikuti rapat kordinasi dengan eksekutif, disebutkan alat Rapid Test di Kota Bima tersedia sebanyak 2.200. Jika saja disetiap kelurahan dilakukan 30 sampling tes, mungkin bisa mendapatkan gambaran sederhana kondisi Kota Bima yang sesungguhnya.

“Makanya sampai hari ini kita minim mendapatkan informasi sudah seberapa banyak kita melakukan Rapid Test di kota ini,” sentilnya.

Amir menambahkan, kondisi New Normal yang diharapkan bisa merubah kebiasaan masyarakat untuk hidup sesuai dengan standar protokol kesehatan justru sering diabaikan, karena masyarakat sudah merasa capek dengan kondisi ini, dan itu menjadi PR bersama.

“Saya pun sepakat dengan Pak Wali untuk tidak terburu-buru merubah kebijakan cuma karena munculnya satu kasus baru. Tapi yang terpenting bagi saya pemerintah juga harus masif melakukan pencegahan di tingkat bawah,” tambahnya.

*Kahaba-01