Kabar Bima

Orang Tua Khawatir Sekolahkan Anak, Dikbud Perbolehkan BDR

243
×

Orang Tua Khawatir Sekolahkan Anak, Dikbud Perbolehkan BDR

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Jumlah warga Kota Bima yang terpapar Covid-19 semakin bertambah. Kondisi tersebut pun semakin membuat para orang tua pun khawatir untuk menyekolahkan anak.

Orang Tua Khawatir Sekolahkan Anak, Dikbud Perbolehkan BDR - Kabar Harian Bima
Kepala Dikbud Kota Bima H Syamsuddin. Foto: Deno

Ahmad, salah seorang wali murid warga Kelurahan Sarae yang menyekolahkan puteranya di SDN 21 Kota Bima mengungkapkan rasa kekhawatirannya, karena ada juga seorang anak yang berusia 6 tahun terdampak Covid-19 dan terjangkit melalui transmisi lokal atau tidak pernah mengunjungi daerah terjangkit.

Orang Tua Khawatir Sekolahkan Anak, Dikbud Perbolehkan BDR - Kabar Harian Bima

“Kami khawatir jika menyekolahkan anak, takut terdampak Covid-19. Meskipun jumlah teman kelas dan waktu belajar dibatasi, tapi tidak menutup kemungkinan virus bisa melalui siswa lain,” katanya, Rabu (22/7).

Menurut Ahmad, dengan adanya penambahan positif Covid-19, ia meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) untuk mencari solusi bagaimana cara belajar yang efektif, tanpa harus mengunjungi sekolah.

“Jika tidak ke sekolah dan belajar dengan waktu singkat, tentu berpengaruh terhadap daya serap belajar anak. Tapi bila melihat lagi penyebaran virus ini, keselamatan anak juga terancam,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Dikbud Kota Bima H Syamsuddin yang dimintai tanggapan menjelaskan, kekhawatiran wali murid wajar-wajar saja, karena memikirkan keselamatan putera atau puterinya.

Maka dari itu, pihaknya menyarankan bagi wali murid yang merasa khawatir dengan keselamatan buah hati, bisa tidak mengikutsertakan anaknya untuk mengikuti kegiatan belajar dengan menyampaikan kepada lembaga pendidikan tempatnya belajar.

“Yang sekolahkan anak di sekolah, dapat meminta guru atau wali kelas tentang materi pelajaran. Kemudian dikerjakan di rumah bersama anak dan menyampaikan hasilnya melalui group whats app kelas,” sarannya.

Syamsuddin menambahkan, jika ada wali murid yang tetap menyekolahkan anaknya juga tidak apa-apa. Selama protokoler kesehatan tetap dilakukan, mulai masuk kelas hingga pulang sekolah.

“Pilihan tetap kami kembalikan kepada wali murid, mau menyekolahkan atau Belajar Dari Rumah (BDR) saja. Terpenting adalah tetap mengikuti setiap proses belajar,” tambahnya.

*Kahaba-04