Kabar Bima

Positif Covid-19 Bertambah, Sekolah tidak Perbolehkan Belajar Tatap Muka

320
×

Positif Covid-19 Bertambah, Sekolah tidak Perbolehkan Belajar Tatap Muka

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Setelah bertambahnya pasien positif Covid-19, salah satunya siswa yang berusia 6 tahun. Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) menetapkan aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menggunakan sistem Belajar Dari Rumah (BDR) total.

Positif Covid-19 Bertambah, Sekolah tidak Perbolehkan Belajar Tatap Muka - Kabar Harian Bima
Kabid Dikdas Dinas Dikbud Kota Bima Gufran. Foto: Eric

Kabid Dikdas Dinas Dikbud Kota Bima Gufran yang ditemui saat monitoring aktivitas pendidikan di SMPN 11 dan SDN 12 Kota Bima menyampaikan, berdasarkan Surat Edaran (SE) Walikota Bima Nomor 294 Tahun 2020 menetapkan pegawai dan ASN wajib masuk kerja dan mentaati ketentuan kerja dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Positif Covid-19 Bertambah, Sekolah tidak Perbolehkan Belajar Tatap Muka - Kabar Harian Bima

“Sistem kerja ini berlaku untuk seluruh ASN, terutama tenaga pendidik,” ujarnya Sabtu (24/7).

Gufran menuturkan, meskipun aturan ini ditetapkan bagi tenaga pendidik, tapi tidak berlaku bagi siswa untuk belajar di sekolah atau tatap muka. Artinya mulai pekan depan, pelajar hanya belajar menggunakan sistem dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).

“Khusus sistem luring, guru akan mengunjungi siswa dan memberikan pelajaran dan tugas. Kemudian siswa akan mengerjakan di bawah bimbingan orang tua,” katanya.

Gufran mengaku, dengan ditetapkannya BDR secara total maka Dinas Dikbud akan terus memantau dan memonitoring setiap jalannya program pendidikan. Artinya Dikbud tidak ingin adanya lembaga pendidikan yang melanggar imbauan pemerintah dan tetap membuka proses KBM di sekolah.

“Kami tidak ingin ada cluster Covid-19 dari pendidikan. Untuk itu diinstruksikan agar sekolah tidak membuka KBM secara tatap muka,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala SDN 12 Kota Bima Fatimah yang dimintai tanggapan mengaku siap menjalankan aturan yang telah ditetapkan pemerintah.

“Setelah imbauan pemerintah keluar, kami langsung melakukan rapat internal bersama jajaran guru. Kemudian memutuskan untuk metode pembelajaran bagi siswa yang cocok, menggunakan sistem daring dan luring,” tambahnya.

*Kahaba-04