Kabar Bima

Normalkah Suhu Dingin Musim Kemarau? Begini Penjelasan BMKG Bima

361
×

Normalkah Suhu Dingin Musim Kemarau? Begini Penjelasan BMKG Bima

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Musim kemarau tak harus panas, begitu sepenggal kalimat yang menggambarkan kondisi cuaca di wilayah Bima dan Dompu saat ini. Tentu kondisi tersebut normal, paradigma yang terlanjur melekat di masyarakat adalah musim kemarau identik dengan suhu panas.

Normalkah Suhu Dingin Musim Kemarau? Begini Penjelasan BMKG Bima - Kabar Harian Bima
Ilustrasi Cuaca dari BMKG Bima. Foto: Ist

Namun, kondisi tersebut tak harus terjadi karena nyatanya musim kemarau di wilayah Bima dan Dompu terasa lebih dingin, dibanding saat musim hujan utamanya pada malam dan dini hari.

Normalkah Suhu Dingin Musim Kemarau? Begini Penjelasan BMKG Bima - Kabar Harian Bima

Kepala BMKG Bima Topan Primadi menjelaskan, terdapat 2 faktor yang mempengaruhi kondisi suhu lebih dingin pada musim kemarau di wilayah Bima dan Dompu. Faktor pertama, kondisi cuaca di wilayah Bima dan Dompu sangat dipengaruhi angin monsoon yang tengah aktif.

“Pada musim kemarau saat ini, monsoon yang tengah aktif adalah monsoon Australia atau angin yang berasal dari Australia. Angin Monsoon terjadi akibat gerak semu matahari pada saat musim kemarau matahari berada di Belahan Bumi Utara (BBU), sehingga aliran massa udara akan bergerak dari Belahan Bumi Selatan (BBS) atau Australia ke BBU,” jelasnya, Selasa (28/7).

Kata dia, ciri khusus massa udara yang berasal dari BBS adalah bersifat kering dan dingin, karena pada bulan Juli dan Agustus Australia terjadi musim dingin. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu faktor penyebab dinginnya suhu udara pada musim kemarau.

Faktor kedua adalah kondisi awan pada musim kemarau. Awan dikenal juga sebagai selimut atmosfer, keberadaannya dapat mempengaruhi kondisi suhu suatu wilayah. Jika terdapat banyak awan, maka kondisi suhu suatu wilayah akan lebih hangat dan begitu pula sebaliknya.

“Mengapa kondisi demikian dapat terjadi, karena dipengaruhi oleh keberadaan awan yang dapat menghalangi pancaran gelombang panjang dari permukaan Bumi, sehingga meningkatkan suhu udara pada suatu wilayah,” katanya.

Pada saat musim kemarau saat ini sambung Topan, keberadaan awan sangatlah sedikit sehingga pancaran gelombang panjang tidak ada yang menghalagi, sehingga kondisi suhu udara terasa lebih dingin, utamanya pada malam dan dini hari.

Dengan memasuki periode pucak musim kemarau di wilayah Bima dan Dompu, masyarakat diimbau dan berhati – hati terhadap dampak yang dampak yang dapat ditimbulkan seperti kekeringan, kurangnya ketersediaan air bersih dan potensi kebakaran lahan di sebagian besar wilayah Bima dan Dompu.

*Kahaba-01