Kabar Bima

Begini Cerita Nakes Positif Covid-19 yang tidak Dapat Pelayanan dari Tim Gugus Tugas

333
×

Begini Cerita Nakes Positif Covid-19 yang tidak Dapat Pelayanan dari Tim Gugus Tugas

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Puluhan tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di Puskesmas (PKM) Paruga dan dinyatakan positif Covid-19 ribut karena dipicu tidak adanya pelayanan dan perawatan yang maksimal dari Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bima. (Baca. Tidak Dirawat Dengan Baik, Pasien Covid-19 Ribut di PKM Paruga)

Begini Cerita Nakes Positif Covid-19 yang tidak Dapat Pelayanan dari Tim Gugus Tugas - Kabar Harian Bima
Puskesmas Paruga. Foto: Google Map

Salah seorang nakes PKM Paruga Diana pun akhirnya mau memberikan buka suara dan menceritakan kronologis soal keberadaan mereka yang tidak mendapat perhatian dan pelayanan dari pemerintah. (Baca. Transmisi Lokal, Hari Ini Pasien Covid-19 di Kota Bima Bertambah 25 Orang)

Begini Cerita Nakes Positif Covid-19 yang tidak Dapat Pelayanan dari Tim Gugus Tugas - Kabar Harian Bima

Menurut Diana, para nakes sebanyak 40-an orang diperiksa pada hari Selasa tanggal 21 Juli 2020 melalui Rapid Test dan hasilnya hari itu langsung diketahui reaktif. Mereka pun berinisiatif sendiri untuk tidak pulang ke rumah, dan menjalani diisolasi mandiri di PKM Paruga. (Baca. Beredar Isu Tak Sedap dari Pasien Positif Covid-19 di PKM Paruga)

“Itu memang kesepatakan bersama kita. Jadi waktu itu dan ada sekitar 10 orang yang memilih pulang, kemudian kita sebanyak 30-an orang memilih isolasi mandiri di PKM Paruga,” ceritanya, kemarin.

Kemudian pada masalah pelayanan pada hari pertama mereka isolasi mandiri, diakui Dimana belum ada makanan dan minuman. Untuk memenuhi itu mereka menggunakan uang pribadi. (Baca. Gejolak di PKM Paruga, Azhari: Penanganan Hasil Reaktif dan Positif Covid-19 itu Berbeda)

“Hari pertama kita beli sendiri,” terangnya.

Kemudian pada hari kedua para nakes itu isolasi, langsung dilakukan swab. Hari kedua pun, untuk makan minum mulai pagi dan siang mereka membeli sendiri.

“Untuk makan minum siang hari juga kita kewalahan, karena tidak ada yang berani keluar. Sementara teman – teman nakes lain yang bertugas di PKM sudah pulang, jadi susah mencari makan,” ungkap Diana.

Ia mengakui, karena hingga hari kedua kondisi mereka diketahui sejumlah Nakes lain di PKM Paruga, malam hari teman-teman PKM berinisiatif mengumpulkan uang dan membawa makanan.

Lalu pada hari Kamis pagi sambung Diana, diinformasikan oleh Kepala PKM Paruga bahwa dari Dikes Kota Bima tidak memiliki dana untuk membeli makanan dan minuman.

“Jadi kita tahu itu dari WA Kepala PKM Paruga soal tidak ada dana tersebut. Kemudian untuk makan pagi hari ketiga kita beli sendiri. Siang dan malam baru  diberikan makan dinas,” tuturnya.

Saat mengetahui 25 orang Nakes di PKM Paruga positif, Diana mengungkapkan tidak ada pelayanan dari Tim Gugus Tugas dan Dikes. Jangankan itu, datang menjenguk dan memberikan pelayanan kesehatan pun tidak ada.

“Kami ini sudah positif, tapi tidak ada pelayanan kesehatan. Datang memeriksa atau merawat kami tidak ada orang yang datang,” ungkapnya lagi.

Keributan di PKM Paruga pun kata Diana terjadi. Namun saat itu, kebetulan ada tenaga kesehatan dari RSUD Kota Bima yang lewat dan melihat kondisi mereka, memberikan suport dan terus menyemangati.

“Jadi tidak ada sekalipun yang datang perhatikan, dari Dikes hanya membawa nasi. Sementara dari Tim Gugus Tugas tidak ada yang datang merawat dan memeriksa kami. Sumpah, satupun tidak ada yang datang,” katanya.

Selama mereka menjalani isolasi mandiri di PKM tersebut tambah Diana, hanya dari teman – teman dari Nakes Paruga dan bantuan nakes lain yang datang memberikan bantuan.

“Jadi semua boleh tanya ke nakes yang diisolasi mandiri di PKM Paruga, sampai kita keluar ini tidak ada yang datang melihat kami, apalagi memberikan pelayanan dan memeriksa kami,” tambahnya.

*Kahaba-01