Kabar Bima

Demonstrasi Nakes Dituding Ada yang Memprovokasi

227
×

Demonstrasi Nakes Dituding Ada yang Memprovokasi

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Aksi demonstrasi yang dihelat para Tenaga Kesehatan (Nakes), Kamis (6/8) di depan Kantor Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima dengan tuntutan ganti Kepala Dikes, dinilai ada yang memprovokasi. (Baca. Demonstrasi Nakes, #Ganti Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima)

Demonstrasi Nakes Dituding Ada yang Memprovokasi - Kabar Harian Bima
Demonstrasi para Nakes di depan Kantor Dinas Kesehatan Kota Bima. Foto: Ist

“Iya, itu aksi ada yang provokasi melalui WA,” terang Kepala Dikes Kota Bima H Azhari, Kamis (6/8).

Demonstrasi Nakes Dituding Ada yang Memprovokasi - Kabar Harian Bima

Pada kesempatan itu Azhari yang sedang bersama Kabid P2PL Syarifuddin yang telah ditunjuk menjadi Plh Kepala PKM Paruga membacakan isi WA dari Ibu Rita Astuti selaku Kepala PKM Paruga definitif. (Baca. Begini Jawaban Kepala Dikes Kota Bima Soal Demonstrasi Nakes)

Kata Syarifuddin, isi WA itu berbunyi “Mengingat belum adanya itikad baik dari pihak Dikes terkait masalah berita yang beredar di media, maka dengan ini meminta kepada teman-teman Nakes PKM Paruga jangan ada dulu yang masuk untuk memberikan pelayanan besok, sampai ada kata klarifikasi n permintaan maaf oleh pihak Dikes.

“Karena ini menyangkut nama baik dan harga diri kita Nakes yang ada di PKM Paruga. Mati terhormat dengan membela harga diri atau kita hidup dengan harga diri yang diinjak. Jangan ada yNg menjadi penghianat atau menjadi pecundang dalam hal ini, kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi. Waktunya Nakes untuk bangkit dan mendapatkan keadilan”

“Isi WA ini sudah beredar, khususnya para Nakes, termasuk ke kita. Makanya aksi ini ada yang memprovokasi,” timpal Azhari.

Dari isi WA yang sudah beredar tersebut sambung Syafruddin, dirinya yang sudah ditunjuk Plh Kepala PKM Paruga saat tiba di PKM, tidak menemukan satu pegawai pun.

“Hanya saya dan kepala TU PKM Paruga yang ada,” terangnya.

Azhari juga menambahkan, aksi tersebut semestinya tidak dilakukan. Karena jelas menganggu pelayanan kesehatan.

“Semua terganggu, siapa yang melayani masyarakat kalau semua turun aksi begini,” pungkasnya.

*Kahaba-01