Kabar Bima

Sekda Kota Bima Buka Kegiatan Sosialisasi Program Mawar Emas

249
×

Sekda Kota Bima Buka Kegiatan Sosialisasi Program Mawar Emas

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Sekda Kota Bima H Mukhtar membuka secara resmi kegiatan sosialisasi program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (Mawar Emas), di aula Kantor Walikota Bima, Jumat (11/9). Kegiatan dimaksud dirangkaikan dengan pelantikan pengurus daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Sekda Kota Bima Buka Kegiatan Sosialisasi Program Mawar Emas - Kabar Harian Bima
Sekda Kota Bima H Mukhtar saat memberikan sambutan kegiatan sosialisasi Program Mawar Emas dan Pelantikan Pengurus Daerah MES. Foto: Eric

H Mukhtar menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTB yang telah meluncurkan program Mawar Emas dalam menanggulangi praktek keteragantungan masyarakat terhadap rentenir.

Sekda Kota Bima Buka Kegiatan Sosialisasi Program Mawar Emas - Kabar Harian Bima

“Rentenir sudah menjadi momok menakutkan bagi para pedagang kecil. Karena hanya dengan meminjam untuk membantu modal justeru menjadi bunga yang terus bertambah. Tentu dengan hadirnya program ini, dapat menjadi solusi bagi para pedagang,” ujarnya.

Mukhtar juga menyampaikan pula ucapan selamat kepada para pengurus daerah MES yang telah dilantik, semoga amanah ini bisa dijalankan dengan baik dan dapat membawa perubahan untuk kesehjahteraan masyarakat.

Sementara itu Assisten III Setda Provinsi NTB H Lalu Syafi’i menjelaskan, saat ini masyarakat mengalami masalah dalam hidup. Apalagi disaat pandemi Covid-19 belum berakhir, warga yang menggeluti dunia usaha kecil masih banyak menggantungkan modal kepada rentenir.

“Maka untuk mencari solusi terhadap masalah tersebut, pemerintah harus hadir lebih cepat untuk mengatasinya melalui program Mawar Emas,” bebernya.

Syafi’i mengungkapkan, pentingnya program ini dilaksanakan karena penduduk di Provinsi NTB sudah mencapai 5 juta lebih, di antaranya ada ribuan warga yang memiliki usaha kecil tapi bermasalah dengan para rentenir.

Hadirnya pemerintah saat ini tentu tidak boleh kalah dari rentenir. Sebab selama ini warga yang bertransaksi dengan tengkulak mudah mengakses pinjaman dengan cepat, sedangkan lembaga terkait membutuhkan waktu cukup lama dengan sejumlah persyaratan lain.

“Maka dari itu, kita harus lebih mudah memberikan pinjaman tanpa harus memberikan syarat rumit serta bunga. Sehingga ketergantungan kepada rentenir bisa ditekan semaksimal mungkin,” tuturnya.

Syafi’i menambahkan, untuk memerangi rentenir tentu pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Artinya seluruh stakeholder bergerak bersama membantu masyarakat, terutama sarana ibadah seperti masjid yang dapat menjadi wadah untuk sosialisasi tentang program Mawar Emas.

“Semoga program ini terus berkembang dan membawa dampak perubahan kesehjahteraan para usaha kecil dan menghilangkan ketergantungan masyarakat terhadap rentenir,” tambahnya.

*Kahaba-04