Kabar Bima

Pemuda Dena Desak Kepengurusan Bumdes dan Gapoktan Dicopot

226
×

Pemuda Dena Desak Kepengurusan Bumdes dan Gapoktan Dicopot

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Puluhan pemuda Desa Dena Kecamatan Madapangga menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor desa setempat, Senin (26/10). Pemuda mengahadang jalan lintas Dena – Monggo dengan menggunakan kayu.

Pemuda Dena Desak Kepengurusan Bumdes dan Gapoktan Dicopot - Kabar Harian Bima
pemuda Desa Dena saat unjuk rasa di kantor Desa Dena. Foto: Yadien

Aksi tersebut dipicu lantaran pengurus Bumdes dan Gapoktan Samakai diduga menyalahgunakan wewenang terkait anggaran KUR yang dicairkan pihak BNI Cabang Bima dan bermitra dengan CV. Rahmawati selaku distributor pupuk bersubsidi.

Pemuda Dena Desak Kepengurusan Bumdes dan Gapoktan Dicopot - Kabar Harian Bima

Salah seorang massa aksi Denis mengatakan, Bumdes Dena dan Gapoktan telah menyalahi aturan dan diduga mendzolimi para petani dengan memotong langsung uang pinjaman dan petani diberi pupuk non subsidi.

“Para petani ditipu, saat pencairan dana KUR langsung dipotong pihak bank, selanjutnya para petani menerima pupuk non subsidi. Padahal petani diwajibkan menerima barang subsidi untuk kebutuhan pertanian,” ujarnya.

Terkait hal itu kata Denis, pihaknya mendesak Pemdes Dena untuk memanggil Gapoktan Samakai, Bumdes, BNI Cabang Bima dan CV Rahmawati untuk klarifikasi terkait persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat tersebut.

“Kami juga minta agar Kades Dena mencopot kepengurusan Bumdes dan Gapoktan Samakai karena telah menyalahgunakan wewenang,” tegasnya.

Kades Dena, Abdul Haris menyatakan sikap akan memanggil sejumlah pihak sebagaimana yang dituntut oleh massa aksi.

“Saya akan panggil yang berkaitan dengan persoalan tersebut untuk klarifikasi,” janjinya.

Kata dia, pihaknya akan segera melayangkan surat kepada pihak – pihak tersebut. Namun, jika tidak diindahkan akan mencopot kepengurusan Bumdes dan Gapoktan.

“Hari ini kita akan surati dulu Bumdes dan Gapoktan. Jika tidak hadir maka akan dicopot semua,” tegas Kades.

Massa aksi tidak mengindahkan permintaan Pemdes untuk melakukan audensi di aula kantor desa setempat. Justeru mengancam akan melakukan konsolidasi untuk melakukan aksi yang lebih besar.

*Kahaba-10