Kabar Bima

Wawali Bima Pimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam

249
×

Wawali Bima Pimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Wakil Walikota (Wawali) Bima Feri Sofyan memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam di halaman upacara Polres Bima Kota, Kamis (12/11) sekitar pukul 08.00 Wita.

Wawali Bima Pimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam - Kabar Harian Bima
Wawali Bima saat pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana. Foto: Ist

Kegiatan tersebut juga dihadiri Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo Wicaksono, Pasi Ter Kapten Inf Nasirudin perwakilan dari Kodim 1608 Bima, satu Pleton TNI, 1 Pleton Brimob, 2 Pleton personil Polres Bima Kota, 1 Pleton anggota Dishub Kota Bima, 1 regu anggota Tagana, regu anggota Basarnas dan anggota Pol PP Kota Bima.

Wawali Bima Pimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam - Kabar Harian Bima

Saat sambutan Wawali menyampaikan, tidak bisa dipungkiri, intensitas dan kompleksitas bencana saat sekarang menimbulkan korban jiwa serta kerugian yang besar dan sangat menggangu aktivitas serta produktivitas, baik untuk keberlangsungan dunia usaha dan mata pencaharian.

“Maka tujuan apel ini dilaksanakan adalah untuk mengetahui kesiapan kita dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam. Berupa kesiapan personel, sarana dan prasarana serta dukungan logistik lain,” ujarnya.

Melihat perkembangan situasi nasional saat sekarang kata Feri, banyak terjadi bencana alam. Tentu saja ini menjadi perhatian semua pihak. Apalagi akibat dampak perubahan cuaca ini menimbulkan permasalahan seperti memaksa masyarakat untuk mengungsi. Adanya korban jiwa serta rusaknya fasilitas publik dan rumah tangga.

Berdasarkan perkiraan cuaca yang disampaikan BMKG sambungnya, NTB sudah memasuki musim hujan yang puncaknya diperkirakan terjadi pada bulan November 2020 hingga Februari 2021.

“Dari perkiraan ini, perlu diwaspadai hujan lebat dan angin kencang serta bencana lain. Terutama tanah longsor, mengingat wilayah NTB terbentang daerah pegunungan dan perbukitan yang sangat rentan terjadinya tanah longsor,” jelasnya.

Dampak sosial dari bencana alam tersebut secara langsung dirasakan oleh masyarakat, belum lagi kerugian ekonomi yang ditimbulkan dari musibah bencana yang terjadi.

Oleh karena itu, perlu langkah-langkah antisipasi penanggulangan secara nyata dalam bentuk kesiapan personel dan sarana prasarana yang akan digunakan dalam penanganan bencana alam di wilayah Provinsi NTB.

Sebagai bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat dalam setiap bencana, sepatutnya harus tanggap terhadap perkiraan terjadinya bencana. Sehingga semua dituntut untuk siap siaga dan all out bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat, baik TNI, Polri Pemda, instansi terkait serta seluruh lapisan masyarakat, guna meminimalisir dampak yang timbulkan dari setiap bencana yang terjadi.

Kegiatan diakhiri dengan pengecekan alat penanggulangan bencana seperti perahu karet, pompa air, gergaji mesin dan alat kelengkapan lainnya.

*Kahaba-05