Kabar Bima

Banjir Rob Ancam Perkampungan Songgela

284
×

Banjir Rob Ancam Perkampungan Songgela

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Cuaca buruk yang belakangan ini melanda Kota Bima menjadi ancaman tersendiri bagi warga Lingkungan Songgela Kelurahan Jatiwangi. Pasalnya, banjir rob setinggi lutut orang dewasa selalu menjadi ‘tamu’ warga tiap hujan deras turun saat laut pasang.

Kondisi tanggul yang membatasi kehidupan warga Sonngela dengan laut yang tak layak lagi. Foto: arief
Kondisi tanggul yang membatasi kehidupan warga Songgela dengan laut. Foto: arief

Sebagaimana penelusuran Kahaba hari Sabtu (12/1/2013) pukul 19.30 wita, belasan rumah penduduk yang berada pinggir pantai tergenang  hingga 0,5 meter akibat meluapnya air laut. Walaupun tidak membahayakan keselamatan jiwa, namun warga merasa cukup kerepotan. Mereka pun terpaksa memindahkan barang-barang perabotan rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi. Usai banjir rob pun, lumpur bercampur sampah yang tertinggal harus pula dibersihkan.

Banjir Rob Ancam Perkampungan Songgela - Kabar Harian Bima

Salah seorang warga setempat, Junaidin (40) yang diwawancarai Kahaba mengungkapkan banjir laut datangnya pun tiba-tiba, tetapi  biasanya terjadi pada waktu malam hari. Untuk rumah yang terendam jumlahnya belasan, terutama yang berada langsung dipinggir laut, walaupun demikian bila air pasangnya tinggi maka rumah warga yang ada ditengah perkampungan pun ikut terendam.

Ia mengaku warga Songgela rata-rata sudah pasrah dengan kondisi ini. Karena banjir sudah menjadi langganan pada saat musim angin barat seperti saat ini. Biasanya banjir terjadi selama sebulan dan terjadi pada waktu malam hari.

Namun tambah Junaidin, dirinya berharap pemerintah memberikan sedikit perhatian untuknya dan warga lain di Songgela. Pemerintah telah membangun tanggul sepanjang perkampungan, namun ketinggiannya tidak efektif lagi dalam menahan limpasan gelombang dan banjir pasang. Selain itu, sistem drainase dan pintu air juga dibutuhkan warga agar air yang masuk dapat cepat surut.

“Kami berharap uluran tangan pemerintah untuk membangun tanggul dan saluran air disini, supaya kami bisa sedikit lebih lega hidup dan mencari nafkah tanpa mengkhawatirkan rumah yang kebanjiran,” pintanya. [BS]