Kabar Dompu

Oknum Guru SMAN 2 Woja Terancam Dilapor Polisi

205
×

Oknum Guru SMAN 2 Woja Terancam Dilapor Polisi

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Dompu, Kahaba.- Oknum guru SMAN 2 Woja Dompu YN diduga memukul salah seorang siswanya yang bernama RM Kelas XI IPA 4, Sabtu (29/9) kemarin. Parahnya, lagi ini terjadi di depan siswa dan siswi lain.

Oknum Guru SMAN 2 Woja Terancam Dilapor Polisi - Kabar Harian Bima
Ilustrasi

Informasi yang dihimpun media ini, kejadian terjadi sebelum apel pagi. Diduga kuat YN terbawa emosi, lantaran korban tidak hadir dalam acara Inovatif dan Kreatif Melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) di Gedung Pemuda Dompu, Jumat malam (28/9).

Oknum Guru SMAN 2 Woja Terancam Dilapor Polisi - Kabar Harian Bima

Korban diduga ditampar keras di bagian kepala hingga kesakitan seperti merasakan benturan benda keras. Akibatnya, korban pun menangis dan malu.

Rafni mengakui dirinya memang mendapatkan tugas untuk hadir di acara tersebut.

“Saya memang ditunjuk oleh guru untuk perwakilan sekolah pada acara festival malam Sabtu di Gedung Pemuda tersebut,” ungkap RM.

Ketidakhadirannya tersebut tidak ada unsur kesengajaan. Namun saat itu kata RM, dirinya tidak punya kendaraan, lantaran jarak rumah dan tempat kegiatannya sangat jauh.

“Karena ketidakhadiran itu, saya dipanggil oleh pak YN di lapangan dan tanpa ditanya langsung menampar saya,” katanya.

Setela ditampar, lanjut RM, dirinya saat itu juga langsung meminta maaf kepada guru bersangkutan. Namun YN, tidak menghiraukan seolah tidak mau menerima maaf.

“Saya meminta maaf berkali-kali, tapi YN mencuekinnya, hingga saya merasa malu dan langsung menangis,” bebernya.

Sementara itu, orang tua korban, Agus Marsudin mengaku kecewa dengan sikap oknum guru tersebut. Sebab kata dia, peristiwa yang menimpa anaknya itu, tidak seharusnya diperlakukan dengan tindakan kekerasan.

”Apalagi tindakan itu dilakukan dihadapan siswi dan siswa lainya. Kejadian ini berdampak buruk buat anak saya,” ucapnya.

Ia bersama keluarga besar, tidak terima perilaku oknum guru tersebut. Kalau pun ingin menegur harusnya guru memanggil RM di dalam ruangan guru atau ruangan kelasnya. Kemudian dididik layaknya seorang pendidik pada umumnya, bukan main tampar.

Dengan adanya peristiwa itu, Agus berharap pada Pemerintah Dinas Dikpora, baik Provinsi maupun Daerah, agar segera memproses oknum guru tersebut. Bahkan terkait kasus ini, dirinya akan melaporkan kepada pihak-pihak terkait termasuk kerana hukum.

“Masalah ini tidak boleh dibiarkan. Saya akan melaporkan persoalan ini ke polisi dan ke dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A),” ancamnya.

Hingga berita ini dipublis, pihak sekolah baik kepala sekolah maupun oknum guru yang bersangkutan, belum dapat dikonfirmasi.

*Kahaba 09