Kabar Dompu

Benda Kuno Temuan Warga Kambu Akan Diteliti Tim Balar Bali

344
×

Benda Kuno Temuan Warga Kambu Akan Diteliti Tim Balar Bali

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Dompu, Kahaba.- Puluhan guci dan kendi kuno yang menghebohkan warga Dusun Kambu Desa Mbuju Kecamatan Kilo saat menggali lubang pembuangan WC, kini akan dilakukan penelitian oleh Balai Arkeologi Denpasar Bali. (Baca. Penemuan Benda Antik Peninggalan Purbakala Hebohkan Warga)

Benda Kuno Temuan Warga Kambu Akan Diteliti Tim Balar Bali - Kabar Harian Bima
Rombongan Disbudpar Dompu berkunjung ke lokasi penemuan Kendi dan Guci di Dusun Kambu, Desa Mbuju Kecamatan Kilo. Foto: Ady

Penelitian nanti dilakukan untuk mengetahui kapan dan digunakan, dan pada masa apa benda-benda tersebut. Hanya saja, belum dipastikan kapan arkeolog datang ke Dompu.

Benda Kuno Temuan Warga Kambu Akan Diteliti Tim Balar Bali - Kabar Harian Bima

“Kami sudah komunikasi dengan dengan Balai Arkeologi Bali untuk melakukan penelitian tentang temuan tersebut. Dari situ kita akan mengetahui kapan tahun dibuatnya dan digunakan pada masa kerajaan atau kesultanan yang keberapa,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Budpar Dompu, Wahyono Ragil, beberapa hari yang lalu. (Baca. Teliti Penemuan Kendi dan Guci, Disbudpar Dompu Akan Datangkan Tim Balar Bali)

Dikatakannya, Disbudpar sendiri telah melihat langsung dan telah menemui warga yang menemukan barang tersebut. Bahkan telah dilakukan pendataan dan inventarisis terhadap jumlah dan kondisinya.

Berdasarkan hasil pengamatan secara manual dengan membandingkan dengan beberapa temuan sebelumnya seperti di Doro Wadu Bente, Doro Ncanga dan Doro Bata, kendi dan guci itu dibuat dengan bahan yang sama yaitu menggunakan tanah yang dicampur pasir.

Benda Kuno Temuan Warga Kambu Akan Diteliti Tim Balar Bali - Kabar Harian Bima
Puluhan Kendi dan Guci kuno ditemukan salah satu warga Dusun Kambu, Desa Mbuju, Kecamatan Kilo, Dompu. Foto: Ady

“Kemarin kami sudah turun ke lapangan dan melihat langsung kondisi barang tersebut. Kami juga sudah mendata dan memverifikasi serta menginventarisir,” ujarnya.

Disinggung kenapa benda-benda itu tidak disimpan oleh Pemerintah? Wahyono Ragil berdalih tidak ada tempat yang aman atau tempat khusus untuk menyimpannya. Sehingga dibiarkan warga untuk menyimpannya dan telah meminta komitmen agar barang tersebut tidak penjualbelikan.

“Sambil menunggu tim dari balai arkeologi datang, benda-benda tersebut masih disimpan oleh warga dan kami pastikan benda-benda itu tidak akan dijual oleh warga,” tegasnya.

*Kahaba-09