Kota Bima, Kahaba.- Juru bicara Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bima H A Malik mengakui, hari ini Sabtu (19/12) keluarga dekat pasien Covid-19 warga Kelurahan Penanae yang meninggal dunia seperti suami dan anak-anaknya akan dilakukan swab.
Pernyataan tersebut disampaikannya untuk meluruskan terkait sorotan suami pasien Covid-19 tersebut, yang belum juga dilakukan swab dan penyemprotan di sekitar rumahnya.
“Hari ini tim turun untuk mengajak suami pasien Covid-19 yang meninggal tersebut untuk diswab,” katanya.
Malik menjelaskan, sebenarnya tim sejak awal sudah meminta agar keluarga pasien tersebut untuk diswab. Karena masih suasana berduka, maka ditunda.
“Saat hari dikmakamkannya pasien itu, suami dan anak pasien diminta untuk dilakukan swab, tapi karena sedang suasana berduka, akhirnya ditunda dan akan dihubungi lagi,” katanya.
Diakui Malik, oleh petugas tim kemudian memberitahu keluarga pasien agar nanti jika ada waktu luang selesai mengurus pemakaman, diberitahu agar dilakukan swab.
“Dihubungi kembali katanya masih sibuk, maka keluar lah berita soal suaminya yang menyatakan tidak dilakukan Rapid Test itu,” bebernya.
Menurut dia, suami dan anaknya itu merupakan kontak erat dengan pasien meninggal, maka harus dilakukan swab, bukan Rapid Test.
“Akhirnya tadi pagi tim gugus tugas dari kelurahan turun dan keluarganya mau dilakukan swab,” tambah pria yang juga Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Bima itu.
Disinggung soal kenapa tidak disemprot di rumahnya, Malik menjawab soal itu akan bertanya terlebih dahulu ke petugas.
*Kahaba-01
