Kabar Kota Bima

Pengusaha Muda Pertanyakan Konsep Perumda Aneka untuk Kemajuan Ekonomi Mikro

355
×

Pengusaha Muda Pertanyakan Konsep Perumda Aneka untuk Kemajuan Ekonomi Mikro

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Perumda Aneka Kota Bima belum lama ini telah terbentuk. Calon dewan pengawas dan direksi pun telah dipilih dan diumumkan. Tinggal sekarang menunggu peran Perumda tersebut untuk meningkatkan dan memajukan ekonomi daerah.

Pengusaha Muda Pertanyakan Konsep Perumda Aneka untuk Kemajuan Ekonomi Mikro - Kabar Harian Bima
Pengusaha muda Kota Bima, Muhammad Ali Hanafi. Foto: Ist

Salah seorang pengusaha muda Kota Bima, Muhammad Ali Hanafi pun mengapresiasi dan mendukung didirikannya Perumda Aneka, apalagi melihat pertumbuhan ekonomi juga pembangunan di Kota Bima yang sangat luar biasa. Namun ia mempertanyakan konsep apa yang ditawarkan Perumda tersebut untuk kemajuan ekonomi mikro.

Pengusaha Muda Pertanyakan Konsep Perumda Aneka untuk Kemajuan Ekonomi Mikro - Kabar Harian Bima

“Ini jadi pertanyakan kami sebagai pengusaha muda di Kota Bima. Apa konsepnya kemajuan ekonomi mikro dan kami selaku pengusaha pemula ini,” ujar Hanafi yang juga direktur PT BBS tersebut, Selasa (5/1).

Tidak hanya itu sambungnya, dengan keberadaan Perumnda Aneka, langkah dan strategi apa yang akan dilakukan untuk merangkul mereka selaku pengusaha muda di Kota Bima, dalam menyatukan komitmen membangun ekonomi, agar bisa tumbuh dan berkembang.

“Dan apa target jangka menengah serta jangka panjang yang dicanangkan Pemkot Bima melalui Perumda,” tanyanya.

Kata dia, dengan nilai fantastis Pemkot Bima berencana menggelontorkan anggaran sekitar Rp 16 miliar, seperti yang tercantum dalam Perda Nomor 09 Tahun 2019 tentang pernyataan modal pendirian Perumda Aneka. Meski untuk tahun pertama, hanya dialokasikan sekitar Rp 4 miliar.

“Jadi besar harapan kami dengan hadirnya Perumda Aneka ini dapat melirik para pelaku usaha muda di Kota Bima, untuk mengangkat hasil produksi dari usaha-usaha mikro yang kami jalani hari ini,” harap pria yang juga Sekjen DPD II KNPI Kota Bima versi Munas Jakarta itu.

Sementara itu, Direksi Perumda Aneka Kota Bima Julhaidin menangapi, Rp 16 miliar tersebut sebagai modal setor dan tidak selamanya berupa uang, tapi bisa berupa fasilitas seperti kantor, inventaris pemerintah atau lahan yang dihitung sebagai aset dalam nilai rupiah.

Sementara chor bisnis Perumda Aneka yang tertuang dalam rencana bisnis periode pertama ini adalah penguatan UMKM yang akan didorong pada 4 unit usaha. Pertama, Unit Package atau produksi cup kertas maupun plastik yang disablon untuk kebutuhan UMKM Soft Drink dan tersebar pada banyak usaha resto dan take away).

“Ini menjawab keluhan kawan UMKM untuk mendapatkan gelas plastik atau kertas yang memiliki branding UMKM masing-masing. Sementara selama ini, harus pesan di Surabaya dan Jakarta dengan minimal order sekian ribu per sekali pesan,” jelasnya.

Kedua yakni etalase BUMD, dimana akan disiapkan semacam toko oleh-oleh yang dibuka selama 24 jam dan isinya adalah semua produk UMKM yang telah mendapatkan PIRT dan label halal dari pemerintah. Ini juga guna menjawab pertanyaan UMKM selama ini soal Pasar.

Kemudian yang ketiga, unit usaha jasa dan kemitraan, yang rencananya terdapat tiketing BUMD dengan pelayanan tambahan penjemputan di rumah menuju bandara, serta sistim chek in online secara langsung yang sudah terkoneksi.

“Kemudian yang keempat yakni unit pembenihan yang fokus pada pertanian, perikanan dan peternakan. Nah kalau ini masih dalam proses perencanaan,” katanya.

Pria yang akrab disapa Rangga Babuju ini juga mengakui benar jika sekitar Rp 4 miliar dikucurkan tahun 2021 pada APBD 2021. Hanya saja, untuk awal diberikan sebanyak Rp 2 Miliar dan pada APBD Perubahan 2021 diberikan lagi setelah mendapat hasil evaluasi Walikota, Wakil Walikota atau Sekda Kota sebagai pemilik modal.

“Jadi kami harus genjot maksimal mungkin untuk berproduksi meski ini perdana adanya BUMD Kota Bima,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, Sesuai Amanat Perda Nomor 8 Tahun 2019, Pemerintah Kota sebagai pemilik modal meminta bagi laba senilai 55 persen dari keuntungan yang didapat oleh Perumda, sebagai bentuk PAD Kota Bima.

“Ya karena namanya perusahaan, maka target kerja dan produksi harus mencapai untung, bukan seperti OPD yang kesuksesannya berdasarkan serapan anggaran. Setelah Pelantikan Direksi dan Dewan,” pungkasnya.

*Kahaba-01