Kabar Kota Bima

Iuaran Food Corner Rp 500 Ribu Sebulan, Edy: Aturannya Belum Jelas

283
×

Iuaran Food Corner Rp 500 Ribu Sebulan, Edy: Aturannya Belum Jelas

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Menjawab keluhan pedagang Food Corner terkait besarnya iuran Rp 500 ribu sebulan, ditanggapi oleh Anggota DPRD Kota Bima saat reses masa sidang II Tahun 2021, Kamis pagi (18/3). (Baca. Edy Reses di Food Corner, Pedagang: Kami Sengsara Jualan di Sini)

Iuaran Food Corner Rp 500 Ribu Sebulan, Edy: Aturannya Belum Jelas - Kabar Harian Bima
Anggota DPRD Kota Bima Edy Ikhwansyah saat menggelar reses di Food Corner Lapangan Pahlawan Raba. Foto: Bin

Menurut Edy, soal iuran Rp 500 ribu memang dinilai besar, jika melihat kondisi ril para pedagang. Sebab, berdasarkan keluhan para pedagang, untung sehari tidak mencapai Rp 500 ribu.

Iuaran Food Corner Rp 500 Ribu Sebulan, Edy: Aturannya Belum Jelas - Kabar Harian Bima

“Penetapan iuran harus melihat kondisi dagang, jangan asal ditetapkan,” kritiknya.

Kata dia, yang ia tahu jika penetapan iuran itu masih dikaji secara aturan, makanya belum pasti. Karena apapun yang menyangkut kebijakan pemerintah untuk rakyatnya, harus ada payung hukum yang jelas.

“Setahu saya iuran itu baru disampaikan secara lisan, belum ada regulasi yang mengatur. Makanya belum pasti,” tegasnya.

Maka untuk menyelesaikan masalah besarnya iuran tersebut, di hadapan para pedagang Food Corner Edy mengaku dirinya sebagai wakil rakyat akan berupaya memberikan pandangan terkait iuran itu ke pemerintah.

“Kalau bisa juga pemerintah turun langsung ke Food Corner, duduk seharian di sini untuk mengetahui pasti berapa keuntungan mereka sehari. Baru ditetapkan iuran,” katanya.

Sebelumnya, di tempat yang sama para pedagang mengeluhkan soal iuaran tersebut. Tempat baru ini bukannya menjadi solusi untuk menyelesaikan kebutuhan hidup mereka sehari-hari, malah sebaliknya.

Apalagi diperparah dengan kondisi daerah yang masih dilanda Pandemi Covid-19. Semakin menyengsarakan mereka.

“Kondisi Covid-19 membuat kami tidak punya pendapatan,” ungkap koordinator pedagang Food Corner, Syafruddin.

Pedagang lain, Hildayanti juga menyampaikan soal keluhan pembeli terkait kondisi tempat yang sangat panas. Hal tersebut juga menjadi sebab tidak adanya masyarakat yang datang untuk duduk santai di tempat itu.

“Kalaupun ada yang datang, lebih pada malam hari, karena tidak panas, itupun tidak seberapa,” ungkapnya.

Mewakili para pedagang tersebut dirinya menaruh harapan besar kepada Duta PPP itu. Agar aktivitas berdagang mereka di Food Corner bisa menguntungkan.

“Apa ke yag bisa dilakukan pemerintah, biar kami juga tidak serasa dipanggang di tempat ini,” tambahnya.

*Kahaba-01