Kabar Kota Bima

Joe Urai Bagaimana Menulis Berita dengan Kalimat Sederhana dan Mudah Dimengerti

268
×

Joe Urai Bagaimana Menulis Berita dengan Kalimat Sederhana dan Mudah Dimengerti

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Saat memberikan materi kaidah bahasa dalam agenda pelatihan jurnalistik yang dilaksanakan di Aula SMKN 3 Kota Bima oleh PWI Perwakilan Bima, Sabtu (3/4), Junaidin mengingatkan peserta pelatihan agar setiap menulis berita menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah dimengerti pembaca.

Joe Urai Bagaimana Menulis Berita dengan Kalimat Sederhana dan Mudah Dimengerti - Kabar Harian Bima
Junaidin saat menyampaikan materi pada acara pelatihan jurnalistik yang digelar PWI Perwakilan Bima. Foto: Eric

“Saat ini masih ditemukan produk jurnalis yang menulis secara berulang-ulang dan sangat panjang, pembaca juga jenuh. Padahal masyarakat saat ini membutuhkan informasi cepat, dan mudah dipahami,” ujarnya.

Joe Urai Bagaimana Menulis Berita dengan Kalimat Sederhana dan Mudah Dimengerti - Kabar Harian Bima

Joe biasa disapa menjelaskan, pentingnya seorang jurnalis menulis berita harus berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Terutama mengenal ciri-ciri bahasa Indonesia, sesuai kutipan para penulis.

Jurnalis dalam menulis berita harus sesuai dengan ejaan yang berlaku, kemudian sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang berlaku, menggunakan kalimat pendek, lengkap dan logis. Lalu tidak menyertakan opini dalam berita. Kalimat yang dipakai jurnalis harus komunikatif

“Berita yang disampaikan harus bersifat informasi, lugas, tidak multitafsir dan dirajut dalam untaian kata, kalimat serta alinea yang mampu merangsang pembaca ingin tahu lebih lanjut. Pada intinya mudah dipahami, dan jangan membuat pembaca bingung, sehingga jenuh dan tidak membaca sampai akhir,” bebernya.

Joe menegaskan pula, pentingnya para jurnalis untuk menempatkan tanda baca, istilah dan bahkan penggunaan bahasa asing yang kemudian ditempatkan dalam sebuah judul berita tapi dengan tulisan yang salah. Karena ingin cepat diterbitkan, bahkan ingin terlihat heboh dan menarik pembaca justeru membuat kesalahan kecil yang justeru berakibat fatal.

“Kami meminta para jurnalis untuk lebih teliti menulis karya jurnalistik. Karena tulisan bisa berakibat buruk bagi citra media itu sendiri. Maka dari it, redaktur maupun redaksi juga harus teliti sebelum berita ditayangkan, agar kesalahan bisa diminimalisir,” tandasnya.

Diakhir materi yang disampaikan, mantan Pimred Koran Harian Suara Mandiri itu berharap dengan banyaknya jumlah media di Bima, agar lebih teliti dalam setiap penulisan berita. Pentingnya juga cek dan ricek di lapangan dengan tetap mengacu pada KBBI dan EYD.

“Semoga dengan adanya pelatihan ini, para jurnalis bisa lebih memahami dan mengerti tentang tata cara menulis dengan baik dan benar. Agar dapat menjadi insan pers yang berkualitas,” harapnya.

*Kahaba-04