Kabar Kota Bima

Donor Darah Sukarela Melalui Inovasi MBAK DARA MELINTAS

364
×

Donor Darah Sukarela Melalui Inovasi MBAK DARA MELINTAS

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Inovasi Pelayanan Publik oleh Kepala Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Bima Target SDG’s bidang kesehatan salah satunya adalah penurunan Angka kematian Ibu (AKI) menjadi 70/100.000 KH pada tahun 2030.

Donor Darah Sukarela Melalui Inovasi MBAK DARA MELINTAS - Kabar Harian Bima
Kepala Seksi Kesga Dinkes Kota Bima Lusi. Foto: Ist

Salah satu penyebab kematian ibu di Indonesia termasuk Kota Bima adalah perdarahan. Strategi untuk menurunkan AKI yang disebabkan oleh perdarahan telah dilaksanakan melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).

Donor Darah Sukarela Melalui Inovasi MBAK DARA MELINTAS - Kabar Harian Bima

Akan tetapi, sering terkendala dalam hal penyediaan pendonor, masalah yang sering dihadapi adalah kondisi kesehatan pendonor yang tidak memungkinkan untuk diambil darahnya, seperti hipertensi, hipotensi, kondisi sakit. Pendonor yang direncanakan sedang tidak di tempat, bahkan kebutuhan darah melebihi dari yang disiapkan.

Saat ini, Kota Bima juga belum mempunyai Unit Transfusi Darah (UTD) yang memungkinkan stok darah bagi ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas dapat  tersedia dan diberikan saat ada pasien yang membutuhkan segera.

Masalah terebut semakin kompleks dengan adanya pandemic Covid-19 yang mempengaruhi ketersediaan stok darah di UTD rumah sakit dan kegiatan-kegiatan donor darah sukarela.

Guna mengatasi masalah tersebut inovasi Mari Bersama Kita Donorkan Darah Bagi Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Serta Ibu Nifas Menuju Kota Bima Angka Kematian Ibu Nol (MBAK DARA MELINTAS) yang diprakarsai oleh Kepala Seksi Kesga Dinkes Kota Bima Lusi, akan sangat berarti bagi ketersediaan calon pendonor untuk pasien, dan dapat dimobilisasi atau diberikan sewaktu-waktu pasien membutuhkan. Sehingga keterlambatan transfusi darah yang dapat  menyebabkan kematian ibu dapat dihindari.

“Inovasi ini telah memberikan kontribusi nyata pada capaian nasional SDG’s dimana di Kota Bima tidak ada lagi kematian ibu akibat perdarahan sejak inovasi ini berjalan,” jelasnya.

Merespons adanya pandemic Covid-19, dimana kekhawatiran terjadinya penularan virus pada saat pelaksanaan donor darah, Lusi mengatakan donor darah sukarela melalui inovasi MBAK DARA MELINTAS dilaksanakan dengan selalu mengedepankan upaya pencegahan penularan Covid-19.

Upaya yang dilakukan antara lain, sosialisasi pencegahan penularan Covid-19 pada anggota inovasi, sosialisasi cara aman mendonor darah di era pandemi, dan membekali calon pendonor dengan alat perlindungan diri berupa masker terstandar dan hand sanitizer.

Berdasarkan hasil evaluasi sambungnya, diketahui bahwa keberadaan inovasi ini sangat berpengaruh terhadap penurunan angka kematian ibu yang merupakan salah satu target SDG’s. Setelah inovasi ini berjalan (2019-2020), data dari Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Bima bahwa tidak ada kematian ibu yang disebabkan oleh keterlambatan pasien perdarahan mendapatkan penanganan (tranfusi darah).

“Inovasi pelayanan publik ini mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah, lintas program dan lintas sektor, organisasi profesi dan masyarakat secara umum,” terangnya.

*Kahaba-04