Kabar Kota Bima

Krisis Oksigen untuk Pasien Covid-19, Dewan: Anggaran Rp 34 Miliar itu Kemana?

324
×

Krisis Oksigen untuk Pasien Covid-19, Dewan: Anggaran Rp 34 Miliar itu Kemana?

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Oksigen krisis di Kota Bima. Pasien Covid-19 yang menjalani perawatan pun tidak mudah mendapatkannya. Bahkan di RSUD Bima, ketersediaan oksigen kosong. DPRD Kota Bima pun menyorot kinerja pemerintah daerah, terutama peran Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Bima.

Krisis Oksigen untuk Pasien Covid-19, Dewan: Anggaran Rp 34 Miliar itu Kemana? - Kabar Harian Bima
Anggota DPRD Kota Bima Ryan Kusuma Permadi. Foto: Bin

Anggota DPRD Kota Bima Ryan Kusuma Permadi menyampaikan, Tim Gugus Tugas seharusnya bisa membaca lebih dini tentang ketersediaan oksigen disejumlah fasilitas kesehatan, terutama di RSUD Kota Bima.

Krisis Oksigen untuk Pasien Covid-19, Dewan: Anggaran Rp 34 Miliar itu Kemana? - Kabar Harian Bima

“Kami di lembaga dewan kaget setelah mendapatkan informasi melalui media bahwa oksigen di RSUD Kota Bima kosong. Padahal ini sangat urgent, karena berkaitan dengan keselamatan dan nyawa pasien,” ujarnya, Rabu (28/7).

Duta Partai Demokrat itu mengungkapkan, belum lama ini Gubernur NTB menyampaikan ketersediaan oksigen aman. Tapi yang menjadi keanehan adalah, RSUD Kota Bima justeru menyatakan telah kehabisan stok oksigen dan sudah memesan di Kota Mataram, namun terkendala pendistribusian.

“Informasi berbeda, tentu membuat masyarakat bingung manakah sebenarnya yang valid. Ini menjadi peran Tim Gugus Tugas untuk update. Mulai dari penderita Covid-19, ketersediaan oksigen dan yang terpenting siapa saja yang terpapar virus ini, sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan,” tegasnya.

Sementara itu, anggota dewan lain Hj Ipa Suka mengatakan, berdasarkan kondisi yang begitu amburadul ini dia mempertanyakan sejauh mana serapan penggunaan dana Covid-19, termasuk untuk penanganan pasien di RSUD Kota Bima dan oksigen.

“Dana Covid-19 Rp 34 miliar lebih yang digelontorkan digunakan untuk apa saja. Harus ada rincian dan jangan tertutup pada publik,” kritiknya.

Sangat ironi tambahnya, di tengah alokasi anggaran sebanyak itu, namun urusan kebutuhan oksigen untuk pasien Covid-19, tidak mampu diselesaikan dengan baik.

*Kahaba-04