Kota Bima, Kahaba.- Ketua DPRD Kota Bima Alfian Indrawirawan mengungkapkan jika kondisi realiasi Pendapatam Asli Daerah (PAD) di Kota Bima hingga September tahun 2021 masih jauh dari harapan. Jika melihat sisa waktu 3 bulan ini, sulit bagi OPD terkait mencapai target PAD yang ditentukan.
Kata Alfian, kebocoran PAD ini diketahui saat dewan menggelar rapat Banggar APBD Perubahan Tahun 2021, beberapa hari terakhir. 11 OPD penyumbang PAD terbesar pun belum menunjukkan kinerja yang memuaskan.
“Secara umum, dari target PAD sebesar Rp 58 miliar lebih, baru tercapai sebanyak Rp 44 persen atau sekitar Rp 25 miliar,” ungkapnya, Kamis (23/9).
Menurut Ketua Partai Golkar Kota Bima itu, setiap OPD belum ada yang mampu mencapai PAD 50 persen dari yang ditargetkan. Yang ada hanya, BPKAD mendekati capain sebanyak 49 persen.
Ini menunjukkan sambungnya, kinerja dari OPD yang tidak maksimal. Pasalnya, penentuan PAD sudah melalui asistensi dengan TAPD.
“Iya berarti kinerja OPD yang tidak maksimal,” sorotnya.
Alfian pun menyebutkan beberapa OPD yang capaian PAD nya masih minim. Seperti Dinas Dikbud dari target Rp 150 juta, baru tercapai Rp 40 juta. Dikes target PAD Rp 20 miliar, baru terealisasi sebanyak Rp 7 miliar. Kemudian Dinas PUPR dari target Rp 1,3 miliar, realisasi baru Rp 780 juta lebih, Dinas Perhubungan target Rp 1,3 miliar, realisasinya Rp 193 juta. Lalu Dinas Pariwisata target Rp 1,5 miliar, realiasi baru Rp 361 juta.
“Angka realisasi itu terhitung sampai September ini,” bebernya.
Melihat waktu yang tersisa ini tambahnya, sulit bagi OPD tersebut mencapai target. Untuk itu, ia meminta kepada Walikota Bima agar bisa mengevaluasi kinerja kepala OPD tersebut.
“Ini menjadi indikator kepala daerah untuk menilai kinerja kepala OPD tersebut, makanya perlu dilakukan evaluasi kinerja mereka,” tegasnya.
*Kahaba-01