Kabar Kota Bima

Eksen FPRB Mbojo Matenggo, Gotong-Royong di 41 Kelurahan

404
×

Eksen FPRB Mbojo Matenggo, Gotong-Royong di 41 Kelurahan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Mbojo Matenggo Kota Bima yang baru dilantik, Selasa kemarin akan mulai unjuk gigi. Dalam waktu dekat, forum dimaksud akan menggerakkan seluruh element, terutama dari pemerintah untuk melaksanakan gotong-royong di 41 Kelurahan.

Eksen FPRB Mbojo Matenggo, Gotong-Royong di 41 Kelurahan - Kabar Harian Bima
Suasana rapat perdana FPRB Mbojo Matenggo Kota Bima

Keinginan itu, disampaikan Ketua FPRB Mbojo Matenggo Kota Bima Syamsurih saat menggelar rapat perdana bersama Pimpinan DPRD Kota Bima, para camat dan lurah di Kantor DPRD Kota Bima, Rabu (22/12).

Eksen FPRB Mbojo Matenggo, Gotong-Royong di 41 Kelurahan - Kabar Harian Bima

Syamsurih mengaku, FPRB sudah dilantik, peran dan kiprahnya tentu akan ditunggu masyarakat. Gagasan awal yang akan segera direalisasikan dalam waktu dekat yakni menggerakkan 41 kelurahan di Kota Bima untuk melaksanakan gotong royong.

“Apakah bisa digerakan masyarakat untuk bergotong-royong, jika seluruh lurah dan camat dekat dengan masyarakatnya,” katanya.

Menurut dia, banjir beberapa bulan terakhir sudah lebih dari 5 kali menerjang sejumlah wilayah kelurahan. Dan faktanya, kondisi saat ini kurangnya kekompakan dan kebersamaan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan gotong-royong. Sehingga urusan drainase mampet saja menjadi urusan pemerintah.

Maka terhadap kondisi ini sambung Syamsurih, yang dibutuhkan ini leadership dan kemauan semua elemen untuk sama-sama bergerak. Paling tidak, gotong-royong membersihkan drainase di depan halaman rumah masing-masing.

Di hadapan peserta ralat, ia menargetkan akhir tahun ini setengah dari seluruh kelurahan yang ada bisa bergerak untuk bergotong-royong.
Jika target juga tidak sesuai harapan, maka tahun 2021 dirinya berencana menggelar kegiatan lomba gotong-royong.

“Nanti biar FPRB yang akan menyediakan hadiahnya,” tegas Syamsurih.

Dia menambahkan, dari kondisi banjir ini rakyat tidak saja butuh apa yang dibawa oleh pemerintah, tapi paling tidak muncul perhatian, belaian dan kasih sayang dengan hadir di tengah-tengah masyarakat yang sedang dilanda bencana. Kemudian dapat menggerakkan masyarakat untuk melakukan pencegahan.

“Sekali lagi, minimal gotong-royong membersihkan drainase di depan halaman rumah masing-masing. Dan itu harus terlaksana dengan cepat dan berkala,” pungkasnya.

Rapat kemudian dilanjutkan dengan sesi penyampaian pendapat oleh sejumlah peserta yang hadir. Beragam gagasan juga diutarakan oleh para camat dan lurah.

*Kahaba-01