Kabar Kota Bima

Stock Lama, Minyak Goreng Masih Dijual di Atas HET

390
×

Stock Lama, Minyak Goreng Masih Dijual di Atas HET

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Meski pemerintah telah menerbitkan aturan pemberlakuan harga minyak goreng menjadi 3 harga terendah, tapi di Kota Bima masih ditemukan pedagang yang menjual di atas Rp 14 ribu perliter.

Stock Lama, Minyak Goreng Masih Dijual di Atas HET - Kabar Harian Bima
Kasi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perdagangan Dinas Koperindag Kota Bima M Nur Setiawan. Foto: Bin

Untuk diketahui, regulasi yang mengatur harga minyak goreng pertama diterbitkan Permendag Nomor 3 Tahun 2022 tanggal 19 Januari 2022 dan Permendag Nomor 06 Tahun 2022 yaitu pemberlakuan harga minyak goreng menjadi 3 harga terendah Rp 11.500 perliter dan tertinggi Rp 14.000 perliter.

Stock Lama, Minyak Goreng Masih Dijual di Atas HET - Kabar Harian Bima

Kasi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perdagangan Dinas Koperindag Kota Bima M Nur Setiawan mengakui, memang para pedagang di Kota Bima masih ada yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu perliter.

“Kita sudah turun cek, yang masih menjual di atas HET yakni para pedagang yang memiliki stock lama,” ujarnya, Kamis (3/2).

Para pedagang yang masih menjual di atas HET katanya, tersebar di Pasar Amahami dan sejumlah retail dan toko. Mereka diberikan kesempatan untuk menjualnya hingga pekan depan.

“Pemerintah memberi kesempatan dan batas waktu dijualnya hingga pekan depan. Setelah itu merata harus dijual dengan harga sesuai HET,” tutur Setiawan.

Menurut dia, kondisi ini memang jadi dilema para pedagang. Pasalnya mereka sudah terlanjur membeli minyak goreng sebelum penetapan satu harga. Sementara saat ini stock masih banyak.

“Untuk memastikan harga minyak goreng sesuai HET, kami pekan depan akan turun lagi mengecek ke para pedagang,” tuturnya.

Disinggung apakah Dinas Koperindag Kota Bima akan menggelar operasi pasar? Setiawan menjawab rencana itu ada. Saat ini sedang dikoordinasikan dengan distributor pemasok minyak goreng.

“Operasi pasar baru di Mataram dan Sumbawa. Mungkin setelah itu, baru di Kota Bima,” tambahnya.

*Kahaba-01