Kabar Kota Bima

Komisi II On the Spot di Pasar Amahami

745
×

Komisi II On the Spot di Pasar Amahami

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Menindaklanjuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia (APSI) Kota Bima terkait kesemrawutan Pasar Amahami,
Komisi II DPRD Kota Bima yang diwakili Taufik HA Karim turun On the Spot, Selasa (29/3).

Komisi II On the Spot di Pasar Amahami - Kabar Harian Bima
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bima Taufik HA Karim bersama Kepala Pasar saat mengecek kondisi pasar. Foto: Bin

Bersama dengan Sekwan Kota Bima dan didampingi Kepala UPT Sarana Distribusi Dinas Koperindag, Taufik berkeliling memantau langsung kondisi Pasar Amahami. Kemudian menyerap aspirasi pedagang untuk ditindaklanjuti.

Komisi II On the Spot di Pasar Amahami - Kabar Harian Bima

Taufik mengatakan, dari hasil turun ini, begitu sangat luar biasa dinamika pasar. Sebab yang namanya pasar memang banyak kepentingan dan keinginan.

Pertama kata Duta PPP itu, dirinya berharap APSI harus bermitra dengan pemerintah, lebih khusus UPT. Karena jika ingin melaksanakan kegiatan di pasar, harus berkoordinasi dengan UPT.

Ada banyak keinginan pelaku pasar, beragam problem juga. Pemerintah sudah bangun pasar yang bagus, tapi meminta penambahan area. Kemudian sudah dipasang kanopi, justru minta lagi.

“Pedagang juga harus saling membantu dengan pemerintah terutama UPT. Karena tidak semua harus dipenuhi keinginan pelaku pasar,” katanya.

Yang kedua sambung Taufik, hasil On the Spot ini akan disampaikan ke pemerintah, terutama harapan pedagang yang meminta beberapa Los Pasar yang belum dipasang kanopi, agar bisa segera dipasang.

Sementara itu, Kepala UPT Sarana Distribusi Dinas Koperindag Sariman menjelaskan, Pasar Amahami memang kondisi bangunan tidak tepat. Karena posisi terlalu banyak perubahan Los, sehingga tidak bisa mengatur tata cara berjualan.

“Bisa diatur, tapi dengan pendekatan-pendekatan yang persuasif,” ujarnya.

Penataan Los selama ini, Los A untuk bahan sembako dan rempah-rempah, Los B sayur mayur, Los C ikan basah dan kering, Los D untuk pedaging. Kemudian kuliner dan pakaian sudah tertata dengan baik.

“Hanya saja yang sulit diatur itu Los ikan sama sayuran-sayuran. Ini yang terus menjadi atensi kami. Tapi demikian, begitu sulitnya mengatur dinamika pasar,” ungkapnya.

Menurut Sariman, setiap pekan selalu dilakukan penertiban. Pun setiap hari Jum’at disemprot untuk dibersihkan Los Ikan untuk menghindari penyakit.

“Pada intinya, kami di UPT akan terus mengaturnya agar tertib dan memberikan kenyamanan untuk pelaku pasar dan pembeli,” tambahnya.

*Kahaba-01