Kabar Kota Bima

Bappeda Litbang Bahas Masterplan dan DED Penanganan Banjir Tahun 2023

588
×

Bappeda Litbang Bahas Masterplan dan DED Penanganan Banjir Tahun 2023

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Setelah mengikuti rapat zoom meeting (ZM) bersama Balai Wilayah Sungai NT-1, Pemerintah Kota Bima melalui Bappeda Litbang menggelar rapat bersama konsultan PT Brahma Seta Indonesia Join Operation (JO) PT Inakko Internasional Konsulindo. Rapat ini juga dihadiri oleh Bidang SDA PUPR dan BPBD.

Bappeda Litbang Bahas Masterplan dan DED Penanganan Banjir Tahun 2023 - Kabar Harian Bima
Pembahasan masterplan dan DED penanganan banjir Tahun 2023. Foto: Ist

Kabid Ekonomi dan Infrastruktur Bappeda Litbang Kota Bima Arif Roesman Effendi menyampaikan, pertemuan itu guna membahas terkait penajaman konsep masterplan dan Detail Engineering desain (DED) pengendalian banjir di Kota Bima.

Bappeda Litbang Bahas Masterplan dan DED Penanganan Banjir Tahun 2023 - Kabar Harian Bima

Diskusi tersebut juga difokuskan pada bagaimana membangun konsep pendekatan non struktural, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pendekatan struktural pengendalian banjir.

“DED pengendalian banjir di Kota Bima yang disusun sekarang adalah menyiapkan desain teknis untuk pelaksanaan fisik yang akan didanai oleh NUFReP Bank Dunia mulai tahun 2023,” jelasnya, Selasa (27/9).

Ia memaparkan, pembahasan tersebut berupa konsep penanganan banjir yang terintegrasi, dalam arti ada keterpaduan pendekatan dari hulu ke hilir, serta pendekatan struktural dan non struktural menjadi suatu sistem pengendalian banjir perkotaan.

Sehingga apa yang direncanakan dalam rancangan revisi rencana tata ruang wilayah yang berbasis mitigasi bencana, juga menjadi pertimbangan penting dalam perumusan master plan pengendalian banjir.

“Nanti akan ada pembangunan Cekdam, Embung, Kolam Retensi dan prasarana lainnya. Oleh karena semua data dan informasi terkait diberikan kepada konsultan, Sehingga pihak pekerja nanti akan mengintegrasikan pendekatan rencana tata ruang wilayah ke dalam masterplan,” katanya.

Arif mengungkapkan, DED yang disusun ini meliputi wilayah sungai Tambe di Kelurahan Nungga, sungai Ntobo, Sungai Na’e, Sungai Te dan Sungai Lanco. Di samping itu juga disusun DED drainase primer Penatoi-Santi, Rite-Matakando-Santi, Monggonao-Pane-Salama, Amahami-Ni’u, Panggi-Sambinae.

Setelah rampungnya penyusunan masterplan dan DED tambahnya, maka dapat bersinergi untuk penanganan sungai dan drainase primer yang pembangunan fisiknya didukung oleh pendanaan NUFReP Bank Dunia. Karena dengan menjadi bagian dari skema sistem sungai Padolo dan Melayu yang akan ditangani oleh program UFCS JICA.

Untuk DED Sungai Padolo dan Melayu sekarang juga sedang direviu oleh Konsultan yang berbeda. Maka demikian antara UFCS JICA dan NUFReP World Bank akan sama2 bekerja pada segmen yang berbeda, tapi dalam satu kesatuan sistem penanganan banjir yang terpadu.

“Dokumen final masterplan dan DED diperkirakan akan rampung akhir tahun ini, sehingga 2023 sudah bisa langsung bisa bekerja dalam jangka 5 tahun kedepan,” tambahnya.

*kahaba-04