Kabar Kota BimaHukum & Kriminal

Kematian Roni, Penumpang Kapal Diamankan Mengaku tidak Ada yang Janggal

823
×

Kematian Roni, Penumpang Kapal Diamankan Mengaku tidak Ada yang Janggal

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.– 5 orang teman Roni Sahroni 51 Tahun, warga Desa Lape Kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa yang meninggal di atas kapal, Jumat siang (7/10) kini sudah dibawa ke Polres Bima Kota untuk dimintai keterangan. (Baca. Warga Sumbawa Meninggal tak Wajar di Atas Kapal, Pihak Keluarga Datangi Pelabuhan Bima

Kematian Roni, Penumpang Kapal Diamankan Mengaku tidak Ada yang Janggal - Kabar Harian Bima
Personil KP3 Pelabuhan Bima saat membawa 5 teman Roni untuk diamankan sementara. Foto: Bin

Sebelumnya, 4 orang pria dan seorang wanita warga Sumbawa yang datang bersama Roni dari Papua, diamankan sementara di KP3 Pelabuhan Bima. Sementara korban, dibawa ke RSUD Bima untuk divisum. (Baca. Jasad Roni Tiba di Pelabuhan Bima, 5 Penumpang Diamankan

Kematian Roni, Penumpang Kapal Diamankan Mengaku tidak Ada yang Janggal - Kabar Harian Bima

Saat di ruangan KP3 Pelabuhan Bima, salah satu dari mereka ketika ditanyakan mengenai kematian Roni, menjawab tidak ada kejanggalan. Sebab, mereka tidak tahu semua dugaan ketidakwajaran tersebut.

“Kami tidak melihat ada yang janggal,” ujar Ifan.

Kemudian Zihan ketika ditanya mengaku, dirinya yang pertama tahu Roni meninggal, kemudian dikabarkan ke teman-temannya yang lain. Namun sebelumnya itu, kondisi Roni dicek oleh mantri atau petugas kesehatan kapal.

Disinggung soal hubungan mereka selama ini dengan Roni, dijawabnya baik-baik saja dan tidak ada masalah.  Ditepisnya juga mengenai dugaan pihak keluarga korban, adanya peristiwa perkelahian dengan warga Papua yang dilerai oleh Roni.

“Wawan yang dipukul oleh orang Papua, dia tidak melawan. Soal itu juga tidak ada masalah,” ungkap Zihan

Mengenai luka yang ada di jasad Roni, menurut Zihan juga tidak ada kejanggalan. Seperti luka di bawah telinga, kemungkinan hanya bekas digaruk oleh korban sendiri.

Kemudian luka pada bagian tangan atau di sela-sela kuku, kemungkinan karena bekas Roni memotong kuku

“Kalau sayatan dibeberapa tubuhnya, kami tidak tahu dan tidak melihat,” katanya.

Ia menambahkan, Roni tidak bersama mereka dan berada di lantai 7 kapal, karena memang tidak ingin tidur bersama.

“Tempat tidur awalnya bareng, karena mungkin berdesakan kemudian Roni ke atas lantai 7 kapal,” terangnya.

*Kahaba-01