Kota Bima, Kahaba.- Hingga Oktober tahun 2022, Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima telah menghimpun data warga penderita HIV/AIDS sebanyak 29 kasus, 3 orang di antaranya telah meninggal dunia.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dikes Kota Bima Hj Fithriani menyampaikan, puluhan kasus warga yang terjangkit penyakit berbahaya itu karena sejumlah faktor penyebab penularannya di masyarakat, seperti seks bebas, pengguna narkoba yang menularkan lewat jarum suntik yang tidak steril dan transmisi dari ibu ke anak.
“Kelompok beresiko penularan penyakit ini melalui pekerja seks komersial, LGBT, pengguna narkoba suntik, penerima tranfusi darah yang tidak steril,” sebutnya, Jumat (14/10).
Dia menjelaskan, guna mencegah penyebaran HIV/AIDS instansi terkait intens melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan resiko yang diakibatkan penyakit menular tersebut. Baik itu melalui RSUD, Puskesmas hingga pelayanan keliling tingkat lingkungan Posyandu.
“Kami juga gencar melalukan pengawasan dibeberapa lokasi yang terindikasi temuan warga penderita HIV/AIDS. Kemudian rutin melaksanakan kegiatan pemeriksaan sampel darah, agar bisa dilakukan penanganan medis,” katanya.
Mantan Kepala PKM Penanae itu meminta masyarakat untuk terus melakukan pemeriksaan pada rumah sakit atau puskesmas terdekat. Agar bisa lebih dini tahu tentang kondisi kesehatan dan dapat ditangani lebih dulu untuk melakukan pengobatan.
“Pemeriksaan kesehatan ini minimal dilakukan 6 bulan sekali, karena dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu untuk mendeteksi suatu penyakit secara dini dan dilakukan penanganannya lebih cepat,” tambahnya.
*Kahaba-04
