Kabar Kota Bima

Kegiatan Menanam dan Merawat Pohon, Wali Kota Bima Bersama YRII Teken Kesepakatan

521
×

Kegiatan Menanam dan Merawat Pohon, Wali Kota Bima Bersama YRII Teken Kesepakatan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Wali Kota Bima HM Lutfi bersama CEO Yayasan Relief Islamic Indonesia (YRII) menandatangani kesepakatan kerjasama yang dirangkaikan dengan kegiatan penanaman pohon dengan tema “Ayo Menanam dan Merawat Pohon” di lahan penghijauan dan rehabilitasi milik kelompok tani Ndano Nae Kelurahan Ntobo Kota Bima, Sabtu (29/10).

Kegiatan Menanam dan Merawat Pohon, Wali Kota Bima Bersama YRII Teken Kesepakatan - Kabar Harian Bima
Penandatanganan kesempatan pada kegiatan menanam dan merawat pohon. Foto: Ist

Kegiatan dimaksud juga dihadiri Direktur Jendral Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan dan Kehutanan RI dalam hal ini diwakili oleh Koordinator SSF Bima, perwakilan DLHK Provinsi NTB, BKPH Maria Donggo Masa, TNI, Polri, sejumlah kepala OPD, Camat, Lurah, Forum Pengurangan Risiko Bencana, Tim Siaga Bencana Kelurahan dan sejumlah pihak terkait.

Kegiatan Menanam dan Merawat Pohon, Wali Kota Bima Bersama YRII Teken Kesepakatan - Kabar Harian Bima

Ketua panitia kegiatan Muhammad Darwis saat laporan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wali Kota Bima, beserta badan dinas terkait secara bersama-sama membahas naskah kerjasama dengan YRII tentang pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian perubahan iklim.

Guna mendukung pelaksanaan kegiatan penghijauan dan rehabilitasi lahan kritis di luar dan di dalam kawasan hutan, telah disiapkan 3.364 pohon bibit okulasi (Rambutan, Durian, Sawo, Klengkeng, Kelapa, Mangga, Alpokat, Jeruk, Kedondong, Jambu Kristal), bibit non okulasi (support BPDAS HL Dododokan Moyosari) sebanyak 3.550 pohon (Pulai/ Rida, Nangka, Mente).

CEO YRII, Nanang Subana Dirja diawal sambutannya juga menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Bima berkenan menghadiri kegiatan tersebut. Dalam pemaparannya, Nanang menjelaskan beberapa hal terkait pentingnya melakukan kegiatan membangun ketangguhan masyarakat menghadapi perubahan iklim.

“Kebijakan tentang pembangunan rendah karbon telah disepakati dan ditandatangani oleh seratus lebih kepala negara diberbagai belahan dunia, sebagai upaya untuk menjawab permasalahan pemanasan global yang diakibatkan perubahan iklim,” jelasnya.

Menurut dia, fenomena pemanasan global sudah terjadi di depan mata, beberapa tahun lalu terjadi badai siklon yang melanda NTT, dan membawa korban jiwa serta kerugian material.

“Kejadian yang sama tidak menutup kemungkinan akan melanda wilayah Kota Bima, tentu dengan meminta pertolongan Allah semoga tidak terjadi di wilayah Kota Bima, Aamiin,” doanya.

Nanang juga menjelaskan beberapa tahun lalu, dibeberapa negara seperti Pakistan, India, Sudan, Kanada terjadi gelombang panas yang menewaskan ratusan ribu manusia. Untuk itu, semua perlu melakukan gerakan bersama-sama pemerintah daerah, swasta dan masyarakat termasuk di dalamnya NGO sebagai masyarakat sipil dengan menggunakan pendekatan yang Penta Helik.

“YRII sebagai bagian dari masyarakat sipil bisa mendukung sedikit dari upaya itu dengan mengajak semua pihak, melakukan gerakan membangun ketangguhan masyarakat menghadapi perubahan iklim melalui program Bucracce,” jelasnya.

Wali Kota Bima H Muhammad Lutfi saat sambutan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada YRII yang telah membawa program membangun ketangguhan masyarakat menghadapi perubahan iklim di Kota Bima. Wali Kota meminta masyarakat tani untuk tidak menyia-nyiakan dukungan program ini dan menjelaskan keuntungan menaman.

Contoh menanam pohon durian. Satu pohon durian bisa memberikan penghasilan Rp 8 juta. Jika ditanam dalam jumlah besar dan berbuah, maka keuntungan bisa puluhan bahkan ratusan juta. Pendapatan petani juga bisa lebih besar dibandingkan dengan pejabat apabila serius menanam dan memelihara dan pada akhirnya menghasilkan.

“Masyarakat Ndano Nae Habluminallah dan habluminannas cukup bagus, yang kurang itu hubungan dengan alam, karena bisa dilihat lahan yang ada sudah pada tandus. Untuk itu, mari kita gelorakan gerakan menanam dan merawat pohon,” ajaknya.

Walikota Bima juga menyampaikan dalam program yang didukung YRII ini ada paket microfinance syariah yang disiapkan bagi anggota kelompok yang serius menjalankan aktifitas program, menanam dan merawat tanaman yang ditanam. Sambil menunggu tanaman pohon yang ditanam menghasilkan bisa mengakses microfinance untuk mengembangkan usaha-usaha produktif sehingga ada pendapatan harian, mingguan, bulanan dan enam bulanan.

Lutfi berpesan masyarakat harus bertanggungjawab terkait dengan microfinance karena bukan hibah tapi paket pinjaman. Pinjaman itu wajib dikembalikan, kalau tidak mengembalikan akan menjadi tanggung jawab sampai akhirat, berat konsekwensinya nanti pada saat dihisap.

*Kahaba-01