Kabar Kota Bima

Banjir Rendam Pemukiman 5 Kelurahan di Kota Bima, 178 Warga Terdampak

1606
×

Banjir Rendam Pemukiman 5 Kelurahan di Kota Bima, 178 Warga Terdampak

Sebarkan artikel ini

Kota BIma, Kahaba.- Akibat hujan Minggu (4/12) sejumlah kelurahan di Kota Bima terdampak banjir. Pusdalops-PB BPBD Kota Bima melaporkan terdapat pemukiman 5 kelurahan di 2 kecamatan terendam.

Banjir Rendam Pemukiman 5 Kelurahan di Kota Bima, 178 Warga Terdampak - Kabar Harian Bima
Banjir di Kecamatan Asakota Kota Bima. Foto: Ist

Plt Kepala BPBD Kota Bima Sukarno mengatakan, berdasarkan laporan Pusdalops situasi kondisi dan informasi kejadian bencana di wilayah Kota Bima, terjadi bencana banjir dan genangan air di beberapa Kelurahan di Kota Bima yaitu Kelurahan Jatibaru Barat, Kelurahan Nae, Kelurahan Jatiwangi, Kelurahan Ule, Kelurahan Melayu.

Banjir Rendam Pemukiman 5 Kelurahan di Kota Bima, 178 Warga Terdampak - Kabar Harian Bima

“Ketinggian genangan berkisar 10-60 cm,” sebutnya.

Diakui Sukarno, Pusdalops mendapat laporan dari Lurah dan Relawan (TSBK, PTTB) yang berada di lapangan, serta pantauan langsung Tim TRC BPBD. Terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, dengan durasi cukup lama di Wilayah Kota Bima.

Hujan  menyebabkan terjadinya luapan air dari sungai dan saluran drainase di Kelurahan Jatibaru Barat, Lingkungan Gindi Kelurahan Jatiwangi, RT.07 Kelurahan Nae, Lingkungan Lewijambu Kelurahan Ule dan Jln Diponegoro Kelurahan Melayu menggenangi pemukiman serta jalan dengan ketinggian genangan berkisar 10-60 cm.

“Sebab banjir akibat intensitas hujan sedang-lebat dengan durasi lam, kemudian penggundulan hutan serta daya tampung drainase yang tidak maksimal,” ungkapnya.

Kemudian mengenai kerusakan dan korban terdampak, di Kelurahan Nae tepatnya di RT 03 dan RT 07,  sebanyak 5 Kepala Keluarga (KK) atau 22 jiwa, di Lingkungan Lewijambu Kelurahan Ule sebanyak 40 KK atau 156 Jiwa.

“Kelurahan lain masih pendataan,” terangnya.

Mengenai upaya yang dilakukan tambah Sukarno,  pihaknya terus memantau peringatan dini dari BMKG, Peringatan dini melalui HT dan WA grup. Kemudian melakukan komunikasi dengan relawan (TSBK, PTTB dan masyarakat) di lapangan dan melakukan assessment serta kajian cepat terhadap bencana.

“Juga terus berkoordinasi dengan OPD teknis,” tambahnya.

*Kahaba-01