Kabar NTB

KPU Diminta tidak Diskriminasi Susun Data Pemilih

1868
×

KPU Diminta tidak Diskriminasi Susun Data Pemilih

Sebarkan artikel ini

Mataram, Kahaba.- Menekan masalah yang kerap muncul pada Tahapan Penyusunan Daftar Pemilih, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi NTB berusaha mengurai dengan menggelar diskusi dengan Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Kabupaten/Kota se-NTB di aula Rapat Sekretariat Bawaslu Kabupaten Lombok Timur, Selasa (6/12).

KPU Diminta tidak Diskriminasi Susun Data Pemilih - Kabar Harian Bima
Kordiv Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Provinsi NTB Hasan Basri. Foto: Ist

Hasan Basri selaku Kordiv Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Provinsi NTB mengatakan, dalam upaya mengurai persoalan penyusunan daftar pemilih pada Pemilu, Bawaslu NTB mendesain kegiatan Rapat Koordinasi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota untuk menyusun strategi pengawasan pada tahapan yang dalam jadwal KPU telah dimulai sejak tanggal 7 Oktober 2022 itu.

KPU Diminta tidak Diskriminasi Susun Data Pemilih - Kabar Harian Bima

“Prinsip dasar kita yakni berusaha memberikan jaminan kepada WNI yang telah memenuhi syarat dapat menggunakan hak pilihnya pada saat pemungutan suara,” urai Hasan yang dikonfirmasi melalui pesan whatsapp.

Hasan menegaskan, KPU sebagai penyelenggara teknis harus siap dan serius melakukan pendataan pemilih, dan tidak boleh ada diskriminasi. KPU, katanya, wajib menyusun formulasi khusus terkait pendataan pasa pemilih rentan atau pemilih khusus.

“Kami sudah melakukan mapping terhadap pemilih rentan seperti keberadaan keluarga kita yang belum memiliki identitas kependudukan, pemilih disabilitas dan kelompok-kelompok pengajian tertentu serta pekerja tambang. KPU wajib perhatikan dan sosialisasikan soal pemilih khusus ini,” tegas mantan Ketua Bawaslu Kota Mataram ini.

Terhadap pemilih khusus, lanjutnya, Bawaslu Provinsi NTB saat ini sedang melakukan identifikasi melalui koordinasi dengan lembaga berkompeten seperti, Dinas Kesehatan, Lembaga Pemasyarakatan, BNPB, Dinas Transmigrasi, BNN dan beberapa lembaga lainnya, guna mendapatkan informasi terhadap keberadaan pemilih.

“Menjadi penting untuk kami identifikasi keberadaan pemilih di berbagai tempat khusus, untuk kami jadikan catatan untuk disampaikan ke KPU,” tandas Hasan.

*Kahaba-01