Kabupaten Bima

Bangun Manajemen Zakat Amanah dan Profesional, Alamtara Institut Gelar FGD

308
×

Bangun Manajemen Zakat Amanah dan Profesional, Alamtara Institut Gelar FGD

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Alamtara Institut menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Membangun Manajemen Zakat yang Amanah dan Profesional” bersama lembaga pemerintah dan sejumlah organisasi lain, di Kalikuma Educamp Ule, Sabtu (22/5).

Bangun Manajemen Zakat Amanah dan Profesional, Alamtara Institut Gelar FGD - Kabar Harian Bima
Focus Group Discussion yang dihelat Alamtara Institut membahas soal zakat. Foto: Ericmemba

Hadir dalam kegiatan itu Direktur Alamtara Institut Abdul Wahid, Sekretaris Lembidara Sudirman H Makka, Plt Ketua Baznas Kabupaten Bima H Arifudin, Ketua MUI Kabupaten Bima H Abdurahman Haris.

Bangun Manajemen Zakat Amanah dan Profesional, Alamtara Institut Gelar FGD - Kabar Harian Bima

Abdul Wahid menjelaskan, pelaksanaan kegiatan FGD didasari banyaknya informasi yang diterima terkait sistem dan program zakat yang membutuhkan pembenahan, lebih khusus di Kabupaten Bima.

Sementara Bima merupakan mayoritas beragama muslim dan juga dilihat kondisi ekonomi banyak orang mampu. Namun di sisi lain, masih banyak masyarakat yang tidak berdaya dan membutuhkan bantuan.

“Sumber permasalahannya di sini, masih banyak bantuan Baznas yang dinilai belum tepat sasaran,” ujarnya.

Maka melalui kegiatan FGD ini, perlu dilakukan diskusi dan dikaji bersama apa langkah yang seharusnya diambil. Sehingga melahirkan dokumen akademik yang akan diserahkan ke pihak terkait. Terutama jajaran Baznas, Kemenag hingga Pemerintah Kabupaten Bima.

“Semoga apa yang kita diskusikan hari ini akan mendapatkan formula terbaik dalam hal tata pengelolaan zakat yang baik. Agar ke depan bantuan bisa tepat sasaran sesuai dengan kondisi masyarakat,” katanya.

Di tempat yang sama, narasumber lain Sudirman H Makka menyampaikan beberapa pandangan maupun rumusan masalah yang dihimpun di tengah masyarakat. Seperti tingkat kepercayaan umat terhadap Baznas sangat rendah, terutama tentang program kerja. Maka harus ada langkah kongkrit yaitu manajemen dan wadah media untuk menyampaikan ke publik.

Kemudian transparansi pengelolaan dana dilakukan secara terbuka, baik pengumpulan zakat maupun pendistribusiannya harus
dilaporkan pertriwulan, baik ke pemerintah daerah, tingkat DPRD hingga Kementerian Agama.

Bahkan yang terpenting menyampaikan laporan langsung ke masyarakat, dengan memanfaatkan waktu saat ibadah Jumat, atau bisa dipublikasikan melalui media massa sehingga bisa dibaca secara luas.

Kemudian kata Sudirman, saat ini untuk tingkat kesadaran umat mengeluarkan zakat terutama zakat mal juga pemahaman terhadap lembaga Baznas masih sangat rendah. Sehingga harus dilakukan sosialisasi setiap periode. Selain itu, jajaran Baznas juga harus memiliki energi yang kuat.

“Caranya nanti dengan membangun sistim pengumpulan zakat melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang ada ditiap desa. Mereka tidak hanya saja mengumpulkan zakat, tetapi juga harus mendata yang wajib mengeluarkan zakat (muzakki) dan orang yang berhak menerima zakat (mustahiq),” paparnya.

Sementara itu, Plt Ketua Baznas Kabupaten Bima H Arifudin menyampaikan terima kasih untuk saran dan masukan. Ke depan akan menjadi bahan evaluasi agar program kerja bisa berjalan dengan baik.

*Kahaba-04