Kabupaten Bima

Harga LPG Subsidi di Desa Cenggu Dijual di Atas HET

268
×

Harga LPG Subsidi di Desa Cenggu Dijual di Atas HET

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Tidak hanya di Kota Bima, kelangkaan LPG 3 Kilogram (Kg) juga terjadi di Kabupaten Bima. Seperti di Desa Cenggu, warga setempat sudah beberapa pekan terakhir kesulitan mendapatkan gas subsidi pemerintah tersebut. Kalaupun ada, acapkali dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Harga LPG Subsidi di Desa Cenggu Dijual di Atas HET - Kabar Harian Bima
Ilustrasi

Ikhwan, salah seorang warga Desa Cenggu mengeluhkan kelangkaan LPG 3 kg. Distribusi langsung SPBE di Desa Niu Kabupaten Bima ke agen tiap desa memang untuk masyarakat miskin. Tapi faktanya, LPG tersebut juga digunakan oleh warga golongan menengah ke atas.

Harga LPG Subsidi di Desa Cenggu Dijual di Atas HET - Kabar Harian Bima

“Beda cerita dirasakan warga Desa Cenggu. Sedikit saja terlambat, kita tidak kebagian. Karena peruntukannya tidak hanya warga miskin,” katanya, Rabu (23/6).

Menurut dia, hampir setip kali mencari LPG 3 kg, karena langka harus mencari kiri kanan. Kalaupun ada, pengecer menjualnya dengan harga yang cukup mahal yakni Rp 30 ribu.

“Kita berhari-hari mencari gas, kalaupun ada itu di pengecer bukan di agen,” ungkapnya.

Terhadap kondisi ini, sudah beberapa pekan terakhir warga setempat resah. Bagaimana tidak, LPG 3 kg merupakan kebutuhan pokok yang harus tersedia setiap saat.

Ia menambahkan, agen yang memiliki izin resmi di Desa Cenggu hanya 2. Sementara banyak pengecer yang menjual gas di desa setempat dengan harga di atas HET.

“Dijualnya sampai Rp 30 ribu, mahal sekali,” keluhnya.

Ikhwan berharap pemerintah memperhatikan kondisi ini. Jangan menutup mata, karena warga sekarang sedang susah.

Sementara itu, Kepala Desa Cenggu Syafruddin AR membenarkan 2 pekan terakhir LPG 3 kg langka. “Ini sangat meresahkan warga kami,” bebernya.

Terhadap kondisi ini, pihaknya akan melakukan survei lapangan. Kemudian memanggil para pengecer nakal untuk diperingatkan, dengan harapan harga bisa kembali normal sesuai HET.

“Harga yang dijual memang sudah di atas HET,” terangnya.

*Kahaba-09