Kabupaten Bima, Kahaba.- Kepala PKBM La Moci Cenggu Nur Alkomala menyampaikan bantahan terkait tudingan pemuda Desa Cenggu jila lembaga pendidikannya fiktif. (Baca. Diduga Fiktif, PKBM La Moci Cenggu Harus Dinonaktifkan)
Ia menegaskan, PKBM itu fiktif tidak memiliki data, akta notaris dan izin operasi sama sekali. Tapi lembaganya justru memiliki izin operasi, akta notaris dan bangunan untuk proses belajar mengajar.
“Nah fiktifnya itu dimana. Karena kita juga tidak berani beroperasi kalau tidak memiliki data, akta notaris dan izin operasi,” tegasnya, Kamis (6/1).
Menurut dia, tudingan pemuda Desa Cenggu itu tidak berdasar. Pasalnya, seluruh PKBM di Kabupaten Bima termaksud di Desa Cenggu memiliki data siswa yang diisi di data Dapodik.
”PKBM kita memiliki data yang diisi lewat data dapodik, data itu juga diterima langsung oleh pusat,” bebernya.
Sementara PKBM yang baru bisa diproses datanya oleh dapodik, minimal masing-masing PKBM memiliki data siswa per 10 orang. Jika di bawah 10 orang, maka pusat tidak akan mengakomodir.
Sementara dalam proses pembelajaran di PKBM jelasnya, memiliki 3 tahap, pertama belajar langsung dalam ruangan PKBM, pembelajaran menggunakan tutorial dengan cara mendatangi rumah siswa dan pembelajaran di luar ruang lingkup PKBM,
Kemudian dalam proses perekrutan siswa, tidak saja fokus pada satu lingkup Desa Cenggu, karena seluruh Kabupaten Bima bisa daftar di PKBM La Moci Cenggu, tergantung pada calon siswa.
”Perekrutan siswa tidak hanya di Cenggu, di luar Cenggu dan Kecamatan Belo juga bisa daftar di PKBM La Moci. Jadi bukan seperti PAUD,” tegasnya.
*Kahaba-09
