Opini

Modus Kesetaraan Penghancur Nasib Perempuan

251
×

Modus Kesetaraan Penghancur Nasib Perempuan

Sebarkan artikel ini

Oleh : Rahmania, S.Psi*

Modus Kesetaraan Penghancur Nasib Perempuan - Kabar Harian Bima
Member Revowriter Regional Bima Rahmania. Foto: Ist

Feminisme adalah sebuah gerakan yang menuntut kesetaraan hak atas perempuan. Gerakan feminisme sendiri berasal dari negara barat yang berawal dari rendahnya pandangan terhadap kaum perempuan. Kemudian muncul kekecewaan masyarakat terhadap pernyataan kitab suci yang merendahkan kaum perempuan. Serta kekejaman masyarakat dalam memandang dan memperlakukan perempuan saat itu. Perempuan dianggap sebagai jelmaan syaitan dan alat bagi syaitan untuk menggoda manusia. Lalu masyarakat Barat dan eropa saat itu juga meyakini bahwa dari awal penciptaan perempuan sudah tidak sempurna.

Modus Kesetaraan Penghancur Nasib Perempuan - Kabar Harian Bima

Gambaran buruknya perlakuan yang diterima oleh kaum perempuan pada saat itu ditulis oleh seorang pakar sejarah barat Philip J. Adler dalam bukunya wordcivilitation . Dalam tata bahasa greek mereka menyebut perempuan sebagai femele, yang berasal dari kata femina.  Fe bermakna “fides” atau “fight” yang berarti kepercayaan atau iman. Sedangkan mina berasal dari kata minus yang berarti “kurang”. Maka femina adalah seseorang yang memiliki keimanan yang kurang.

Di eropa dan barat seperti itulah perempuan dan kedudukannya serta perlakuan yang mereka terima saat itu. Kemudian dari kondisi seperti muncul rasa ketidakadilan pada masyarakat Barat dan Eropa pada saat itu. Mereka merasa didiskriminasikan,hak-hak mereka ditindas, sehingga mereka mendapatkan perlakuan yang tidak baik. Dari perasaan diperlakukan tidak adil menjadi “thesecond sex” maka lahirlah gerakan yang menuntut persamaan hak yang di sebut dengan feminisme dan kesetaraan gender.

Feminisme dan Kesetaraan Gender yang awalnya hanya disuarakan oleh individu, lalu berkembang disuarakan oleh kelompok atau organisasi, yang kini juga telah disuarakan oleh negara melalui terbentuknya lembaga lembaga perlindungan hak atas perempuan. Dan juga Undang Undang yang mengatur dan memberikan perlindungan pada kaum perempuan. Para pejuang feminisme memandang bahwa Perempuan ingin mendapatkan hak yang sama dengan laki laki tanpa adanya diskriminasi. Memperjuangkan persamaan derajat seperti laki-laki. Serta hak otonomi untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya dalam banyak hal.

Lalu benarkah gerakan feminisme mampu memuliakan kaum perempuan?

Keberadaan tujuan feminisme saat ini tidak lagi pada masalah kesetaraan hak, namun tujuan feminisme telah meluas. Kondisi ini menuntut kebebasan perempuan dalam segala hal. Pakaian, pendidikan, pekerjaan, karir, politik. Semua diinginkan oleh perempuan. Sehingga pada akhirnya keberadaan kaum perempuan dalam menyuarakan kesetaraan hak rentan dijadikan objek eksploitasi dan kepentingan.  Dan ide ini telah berhasil memperdayai para perempuan dan membawa perempuan keluar dari fitrohnya sebagai manusia.

Islam telah menetapkan kewajiban antara laki laki dan perempuan. Pada tatanan kewajiban sebagai hamba Allah antara laki laki dan perempuan memiliki kewajiban yang sama. Sama sama wajib melaksanakan sholat, puasa, zakat, haji. Sama sama di beri tanggungjawab untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Sama sama berhak mendapatkan syurga dan neraka.

Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada sektor publik saja. Sebagai Ummu Warobbatul Bait, sebagai madrasahtul ‘Ula. Dimana Allah menitipkan keterampilan yang luar biasa pada perempuan. Sebab perempuan adalah Ibu yang berperan sebagai sekolah pertama dan utama untuk anaknya. Sebab ibu adalah pencetak generasi. Baik buruknya generasi akan sangat bergantung pada tangan tangan para perempuan. Sehingga feminisme merupakan ide propaganda untuk menghasilkan generasi generasi yang lemah. Generasi yang jauh dari agama. Selain itu feminisme juga merupakan propaganda untuk menghancurkan keluarga muslim. Peran Ibu sebagai menejer dalam rumahtangga terkikis oleh kesibukan berkarir. Para perempuan dihipnotis dengan beban kerja yang banyak akibatnya melalaikan perannya dalam rumah. Kondisi didalamrumahpun menjadi berantakan. Seorang anak kehilangan peran Ibu nya. Dan seorang suami sebagai kepala rumahtangga kehilangan menejernya.

Ide feminisme hanya menghasilkan dampak negatif yang lebih besar daripada pencapaiannya. Sebab feminisme adalah salah satu bentuk menentang kodrat yang telah di tetapkan oleh Allah SWT.  Bahwa Allah telah sempurna menciptakan laki-laki dan perempuan beserta kewajibannya di hadapan Allah SWT. Dalam Alqur’an surat An-Nahl ayat 93 Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.

Dalam penciptaannya laki laki dan perempuan telah diberikan tugas dan kewajiban sesuai dengan kemampuan masingmasing dalam pandangan Allah SWT.  Hal demikian ditegaskan oleh Allah SWT dalam Alqur’an surat Annisa’ ayat 32: “ Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.

Demikian Islam mengatur kodrat antara laki laki dan perempuan. Namun Pada sistem sekarang ini dimana agama dipisahkan dari kehidupan.  Akibatnya perempuan dijadikan komoditi ekonomi untuk menghasilkan keuntungan materi duniawi. Keberadaan perempuan adalah alat vital untuk meraih keuntungan tersebut. Serta menjauhkan perempuan dari kodrat yang telah Allah tetapkan. Ide-ide feminisme adalah racun-racun yang berbahaya dan mematikan.

Satu-satunya jalan yang benar untuk meraih kemuliaan, baik untuk wanita atau pria, adalah Islam. Lembaran-lembaran sejarah menjadi bukti nyata keberhasilan Islam mengangkat manusia dari kebodohan kepada kemuliaan dan kebahagiaan. Serta hanya Islam yang mampu mengembalikan semua agar berjalan sesuai dengan fitrohnya. Serta hanya islam yang memuliakan wanita.

*Penulis adalah memberRevowriter Regional Bima

Mengenal Penyebab Kebakaran dan Penanganan Dini - Kabar Harian Bima
Opini

Oleh: Didi Fahdiansyah, ST, MT* Terdapat Peribahasa “Kecil Api Menjadi Kawan, Besar Ia Menjadi Lawan” adapun artinya kejahatan yang kecil sebaiknya jangan dibiarkan menjadi besar. Begitupun…