Opini

Infak Info Buat Wartawan (2), Inilah 25 Jurus Bagi Wartawan Tangguh

337
×

Infak Info Buat Wartawan (2), Inilah 25 Jurus Bagi Wartawan Tangguh

Sebarkan artikel ini

Oleh: M Dahlan Abubakar*

Infak Info Buat Wartawan (2), Inilah 25 Jurus Bagi Wartawan Tangguh - Kabar Harian Bima
M Dahlan Abubakar. Foto: Ist

Pada lampiran 1 yang Hester beri judul “Bagaimana Mencari Berita”, rasanya inilah yang merupakan bagian inti buku ini yang dapat memerkaya pengetahuan, wawasan, dan pemahaman seorang wartawan dalam kariernya. Terdapat 25 jurus ampuh yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi reporter tangguh, meskipun ada beberapa yang tidak mungkin dapat diterapkan di tingkat provinsi, karena berlaku bagi mereka yang berkarier di ibu kota negara, tempat perwakilan negara-negara asing berkantor. (Baca. Infak Info Buat Wartawan (1), Juru Cerita tentang Cerita Kehidupan)

Infak Info Buat Wartawan (2), Inilah 25 Jurus Bagi Wartawan Tangguh - Kabar Harian Bima

Ke-25 jurus itu adalah:

  1. Anda harus punya rasa ingin tahu. Kalau tidak punya itu, maka lupakanlah cita-cita menjadi reporter yang baik. Kalau Anda tidak bisa cerewet terus menerus dengan pertanyaan MENGAPA begini, MENGAPA begitu? Maka, sudahlah tidak ada harapan buat Anda. Bahkan gaya menulis yang baik pun masih kalah penting dan menduduki peringkat kedua setelah keinginan untuk tahu sebanyak-banyaknya.
  2. Tinggalkan kantor. Berita tidak muncul dari balik komputer. Anda tidak mendapat apa-apa kalau hanya duduk membaca koran Anda sendiri atau mengisi teka-teki silang. Kalau Anda toh masih tampak di kantor ketika seharusnya Anda keluar, oleh Koordinator Liputan Anda akan disuruh segera ke lapangan. Artinya, Anda kan harus keluar kantor juga.
  3. Jangan tanya sumber Anda, “Ada berita apa?” Tak ada satu pun yang baru bagi mereka, karena mereka biasanya terjebak rutinitas. Mereka biasanya tak sepeka kita, walaupun ada sesuatu yang bisa jadi berita bagus dan itu menimpa kepala mereka. Andalah pemburu beritanya.
  4. Berbicaralah dengan berbagai macam orang. Perhatikan seremeh apapun percakapan yang Anda dengar di warung dan restoran.
  5. Baca buletin, majalah atau media lain yang sesuai dengan bidang liputan Anda. Berlanggananlah kalau Anda punya dana lebih, atau sarankan kantor Anda untuk berlangganan. Kalau Anda menulis tentang pemerintah lokal, misalnya, mungkin ada publikasi mengenai kantor pemerintah itu yang dibaca oleh pegawainya. Dapatkanlah dan bacalah juga.
  6. Hadirilah pesta, pelantikan, buka puasa bersama, resepsi, pertemuan organisasi masyarakat, parpol, atau instansi pemerintah. Apalagi kalau Anda memang diundang untuk datang. Banyak yang bisa Anda dengar di sana.
  7. Baca koran Anda sendiri. Jangan juga malas membaca berita dari koran lain. Ikuti perkembangan di dalam koran Anda sendiri. Setiap reporter wajib membaca korannya dan surat kabar lain. Sebuah berita bisa menjadi ide untuk berita selanjutnya.
  8. Jangan segan meniru dari surat kabar luar asing. Kalau di tempat Anda susah mendapatkan surat kabar dari negeri lain, Anda kan bisa mencari situsnya. Lihatlah di sana. Situs itu kan memang untuk diklik. Tidak ada hak cipta atas ide. Cobalah sering-sering melokalkan isu di luar yang relavan dengan tempat Anda.
  9. Baca pernyataan-pernyataan resmi, meskipun seperti umumnya sebuah pernyataan, dia selalu membosankan. Cermati saja, bisa jadi pernyataan itu menjadi bibit berita.
  10. Perhatikan televisi dan dengarkan radio lokal. Media itu sekali-sekali ada menampilkan berita baik yang bisa diangkat dan dikembangkan. Perhatikan juga siaran-siaran televisi dan radio luar negeri. Kalau tidak dapat ide berita, toh siaran itu bisa mendidik dan memperluas persfektif Anda.
  11. Sediakan sebuah kalender dan peta peristiwa mendatang. Ini akan mengingatkan Anda dan mendorong Anda memikirkan berita yang perlu diliput. Redaktur akan menghargai Anda sebagai reporter yang terorganisasi kalau Anda mempunyai peta atau catatan tentang peristiwa yang akan terjadi.
  12. Perbaiki hubungan Anda dengan sumber-sumber berita Anda. Semakin sering Anda menemuinya, semakin percaya mereka. Kecuali kalau Anda seorang yang tidak bisa dipercayai, semakin sering mereka melihat Anda, semakin mereka tidak mempercayai Anda.
  13. Jangan abaikan pengusaha. Mereka sering harus mengetahui apa yang sedang terjadi, kalau mereka terus ingin berusaha.
  14. Bergaullah dengan orang-orang LSM. Mereka biasanya haus pemberitaan. Dan ada berita dari mereka yang menarik perhatian pembaca.
  15. Para pekerja di bandara dan pelabuhan seringkali mempunyai pengetahuan luas mengenai orang-orang penting yang akan datang atau berangkat. Carilah sumber yang mengetahui soal kedatangan dan keberangkatan. Bersahabatlah dengan perusahaan-perusahaan penerbangan dan pelayaran.
  16. Kunjungilah pameran. Hal ini penting untuk mendapatkan perasaan langsung tentang keadaan di tempat pameran itu. Anda tidak akan dapatkan perasaan itu dari pembicaraan dengan pejabat atau duduk-dudk di kedai kopi.
  17. Kuasai bahasa asing. Minimal bahasa Inggris. Dengan demikian Anda tidak perlu mendapat informasi dari tangan kedua.
  18. Mengobrollah dengan rekan-rekan wartawan lain. Mungkin hal ini akan membosankan, tapi sesekali Anda bisa mendapatkan ide baik untuk satu berita. Sesekali pergilah meliput bersama mereka. Apalagi bila sumber berita itu sudah mereka kenal dan mintalah mereka mengenalkan kita.
  19. Ada kalanya dosen dan mahasiwa menjadi sumber berita yang menarik. Berkenalanlah dengan beberapa dari mereka, dan cek apa yang sedang terjadi.
  20. Sadarlah Anda tidak selalu mendapatkan berita setiap kali Anda menghubungi sumber berita Anda. Ada kalanya bijaksana untuk mengetahui apa kesenangan mereka dan apa yang membuat mereka terbuka. Hal ini akan membantu Anda mendapatkan berita dari mereka di kemudian hari.
  21. Bergunjinglah dengan politisi atau pejabat setempat. Umumnya mereka suka mendengar apa kata orang lain tentang mereka dan juga akan memberi Anda informasi yang menarik.
  22. Gunakan waktu Anda berkeliling kota. Pandanglah dengan mata segar apa yang sedang terjadi.
  23. Berbaurlah dengan masyarakat – jangan asingkan diri.
  24. Sesekali pergilah menyendiri dan berpikir. Bawa buku catatan dan tuliskan segala sesuatu yang mungkin menjadi ide untuk berita. Ini bukan waktu untuk berkhayal. Tapi waktu untuk mendapatkan ide yang lebih baik.
  25. Ingatlah redaktur menyenangi reporter yang datang dengan ide-ide segar dan asli.

Nah, sekarang sebagai wartawan, sudah berapa banyak dari 25 jurus ini  sudah Anda miliki?

*Penulis, Wartawan Senior, Akademisi, Penulis Buku, Putra Bima dan Tinggal di Makassar