Pendidikan

Wali Murid SMPN 1 Soromandi Diminta Patungan Rp 300 Ribu Bangun Pagar Sekolah

2000
×

Wali Murid SMPN 1 Soromandi Diminta Patungan Rp 300 Ribu Bangun Pagar Sekolah

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Kondisi pagar SMPN 1 Soromandi sudah tidak layak dan tidak kunjung diperbaiki. Pihak sekolah pun diminta untuk mengumpulkan uang sebesar Rp 300 ribu untuk membangun pagar baru.

Wali Murid SMPN 1 Soromandi Diminta Patungan Rp 300 Ribu Bangun Pagar Sekolah - Kabar Harian Bima
Kondisi Pagar SMPN 1 Soromondi Kabupaten Bima. Foto: Eric

Hal ini disampaikan wali murid inisial DN, bahwa pekan kemarin ada rapat komite sekolah bersama perwakilan orang tua siswa. Saat rapat diminta partisipasi untuk kesediaan menyumbangkan dana, guna membangun pagar sekolah.

Wali Murid SMPN 1 Soromandi Diminta Patungan Rp 300 Ribu Bangun Pagar Sekolah - Kabar Harian Bima

“Meskipun saya tidak ikut rapat, tapi hasil yang disepakati bersama setiap wali murid menyumbang dana Rp 300 ribu untuk pagar baru,” ungkapnya, Jumat 12 Mei 2023.

Nilai Rp 300 ribu yang disepakati bersama, menurut dia sangatlah besar, mengingat kondisi ekonomi saat ini. Apalagi sebagian besar masyarakat banyak menggantungkan diri dengan hidup bertani, dan pendapatan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Karena kondisi ekonomi, tentu uang tersebut sangatlah besar. Pihak sekolah kalau bisa membijaksanai, agar wali murid menyumbang sukarela saja. Bagi yang tidak mampu juga tidak perlu menyumbang,,” sarannya.

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Soromandi Syamsuddin yang dimintai tanggapan menjelaskan, penetapan dana untuk membangun pagar sekolah bukanlah inisiatif sekolah, tapi merupakan keinginan komite sekolah yang merasa prihatin dengan kondisi pagar sudah tidak layak.

“Kami hanya memfasilitasi keinginan wali murid,” pungkasnya.

Ia mengungkapkan, saat rapat komite sekolah pekan lalu, yang hadir hanya puluhan orang tua siswa, sedangkan sebagian besar lainnya banyak yang tidak hadir. Sedangkan saat itu berdasarkan hasil rapat bersama, setuju agar dikumpulkan masing-masing Rp 300 ribu.

“Sebagai bentuk komitmen bersama, hasil rapat komite ini ditandatangani bersama,” imbuhnya.

Menurut Syamsudin, meskipun hasil rapat telah disepakati namun dia tidak ingin memberatkan wali murid yang tidak mampu. Karena sekolah juga harus bijak, bahwa tingkat ekonomi masyarakat sangat berbeda.

“Bagi wali murid yang tidak ingin menyumbang juga karena keterbatasan ekonomi, juga tidak apa-apa. Bagi yang menyumbang secara sukarela juga terserah saja, yang penting seikhlasnya,” bebernya.

Ditanyakan apakah sudah ada upaya pengajuan proposal bantuan pembangunan sekolah, Syamsudin mengakui sudah banyak dilakukan hanya saja belum ada respon sampai saat ini.

“Setahu saya, bantuan pembangunan untuk sekolah sudah lama tidak ada realisasi. Baik dari pemerintah pusat dan juga daerah,” bebernya.

*Kahaba-04