Kota Bima, Kahaba.- Wali Kota Bima H A Rahman H Abidin dan Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pelaksanaan Program NUFReP tahun 2025. Melalui berbagai perangkat daerah, total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung program ketangguhan banjir perkotaan ini mencapai Rp 37 miliar lebih.
Kepala Bappeda Kota Bima Syarif Rustaman menjelaskan, dana tersebut tersebar di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah yang memiliki keterkaitan langsung dengan pengendalian banjir, peningkatan infrastruktur lingkungan, dan penguatan kelembagaan daerah.
“Dukungan Pemkot Bima terhadap program NUFReP menjadi salah satu indikator penting yang dinilai oleh pemerintah pusat. Komitmen kuat dari Bapak Wali Kota Bima dan Wakil Wali Kota Bima menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program ini,” ungkap Syarif.
Ia merinci, sejumlah kegiatan strategis yang dibiayai dalam tahun anggaran 2025 ini, di antaranya penyelesaian ganti rugi dan santunan tanah untuk pembangunan oleh pemerintah daerah, yang dialokasikan melalui Dinas Perkim dengan total anggaran lebih dari Rp 22 miliar, ini termasuk pembebasan lahan untuk program JICA dan reguler lainnya.
Selain itu, dukungan besar juga diberikan melalui DLH Kota Bima untuk pengelolaan sampah sebagai bagian dari pengendalian banjir.
Kegiatan yang dilaksanakan seperti pemrosesan akhir sampah di TPA/TPST se-Kota Bima dengan alokasi lebih dari Rp1 miliar, dan penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan di Kelurahan Oi Mbo dengan anggaran lebih dari Rp 8 miliar.
Tak hanya itu, sejumlah anggaran lain juga diarahkan untuk pembangunan dan peningkatan drainase, normalisasi saluran air, serta program sosialisasi dan penguatan kapasitas kelembagaan.
“Semua sektor diarahkan untuk mendukung tujuan besar NUFReP, yaitu menciptakan tata kelola lingkungan perkotaan yang tangguh, berkelanjutan, dan adaptif terhadap risiko banjir,” terangnya.
Program NUFReP sendiri merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan World Bank untuk membangun kota yang tangguh terhadap bencana banjir. Kota Bima termasuk salah satu dari 6 Kota di Indonesia yang menjadi pilot project program tersebut.
Komitmen Pemerintah Kota Bima yang diwujudkan melalui integrasi lintas sektor dan dukungan anggaran ini menjadi bukti keseriusan daerah, dalam mengimplementasikan kebijakan nasional terkait ketangguhan bencana dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
“Harapannya, semua program ini dapat berjalan efektif, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, dan memperkuat upaya menjadikan Kota Bima sebagai kota yang lebih bersih, aman, dan tangguh terhadap bencana,” tambah Syarif.
*Kahaba-01













