Kabar Kota Bima

Sultan Muhammad Salahuddin, Pahlawan Nasional dari Bima yang Membangun Negeri Lewat Ilmu dan Iman

177
×

Sultan Muhammad Salahuddin, Pahlawan Nasional dari Bima yang Membangun Negeri Lewat Ilmu dan Iman

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Rasa haru dan kebanggaan menyelimuti masyarakat Bima dan seluruh Nusa Tenggara Barat, setelah Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin, Senin 10 November 2025 di Istana Negara, Jakarta.

Pahlawan Nasional Sultan Muhammad Salahuddin (Kiri) Presiden Prabowo Subianto saat mengucapkan selamat kepada ahli waris Sultan (kanan). Foto: Ist

Penganugerahan ini menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Bima, karena sosok Sultan Muhammad Salahuddin, penguasa terakhir Kesultanan Bima, dikenal sebagai pejuang pendidikan, pencerah umat, dan tokoh diplomasi yang berperan besar dalam pembangunan peradaban Bima dan Nusantara.

Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 116/TK/Tahun 2025 tanggal 6 November 2025, sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa luar biasa Sultan Muhammad Salahuddin dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, membangun pendidikan, serta memperkuat persatuan bangsa melalui jalur diplomasi dan dakwah.

Sultan Muhammad Salahuddin dikenal luas sebagai tokoh yang mengedepankan pendidikan dan pencerahan intelektual di tengah masa-masa sulit penjajahan. Di bawah kepemimpinannya, Kesultanan Bima menjadi pusat pendidikan Islam dan pengetahuan umum di kawasan timur Indonesia.

Beliau mendirikan sejumlah sekolah agama dan umum, Masjid Agung Bima, Istana Bima (Asi Mbojo), dan bahkan menjadi inspirasi penamaan Bandara Sultan Muhammad Salahuddin di Kota Bima.

Selain itu, beliau juga dikenal sebagai penulis kitab Nurul Mubin, yang berisi panduan spiritual, moral, dan sosial bagi masyarakat Bima pada masa itu.

Sultan Muhammad Salahuddin juga memainkan peran penting dalam diplomasi antara kerajaan-kerajaan di Nusantara dan pemerintah kolonial, dengan menempatkan Bima sebagai wilayah yang damai namun berdaulat secara budaya dan moral.

Dalam upacara yang berlangsung khidmat tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyerahkan langsung piagam dan tanda kehormatan negara kepada ahli waris Sultan Muhammad Salahuddin, bersama dengan sembilan tokoh besar lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.

Adapun 9 tokoh lain yang turut dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tahun 2025 antara lain KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Jenderal Besar TNI HM Soeharto, Marsinah, Mochtar Kusumaatmadja, Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Syaikhona Muhammad Kholil, Tuan Rondahaim Saragih dan Zainal Abidin Syah.

Upacara berlangsung penuh khidmat dan diakhiri dengan penghormatan kepada seluruh pahlawan bangsa, yang telah berjuang mewariskan semangat kejuangan dan pengabdian tanpa pamrih.

*Kahaba-01