Kota Bima, Kahaba.- Sejumlah wali murid MTsN 2 Kota Bima angkat bicara terkait transparansi dan realisasi penggunaan dana komite sekolah, yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah, saat rapat komite yang digelar Rabu 17 September 2025.
Salah satu wali murid Suhardin mengungkapkan, dari laporan pihak sekolah, iuran komite ditetapkan sebesar Rp75 ribu per bulan per siswa. Dengan jumlah siswa sebanyak 862 orang, total dana komite seharusnya mencapai lebih dari Rp775 juta.
Namun, realisasi penerimaan yang dilaporkan hanya sekitar Rp479 juta. Penyusutan ini disebut karena sebagian siswa tidak membayar iuran, khususnya yang memiliki kartu bantuan seperti KIP, PIP, dan PKH.
“Yang jadi pertanyaan, kenapa ada yang tetap bayar meski punya kartu itu, sementara yang lain dibebaskan. Padahal fasilitas bantuan yang dimiliki sama,” kritik Suhardin.
Kejanggalan lain disampaikan wali murid berinisial DN. Ia mempertanyakan keberadaan sumber dana lain seperti BOS dan APBN, yang seharusnya juga menopang biaya operasional sekolah.
“Apa iya semua operasional hanya dari dana komite? Lalu ke mana dana BOS dan APBN? Jangan sampai ada tumpang tindih, satu program didanai ganda dari komite, BOS, bahkan APBN,” sorotnya.
Menanggapi hal itu, Kepala MTsN 2 Kota Bima Edy Amrin hanya memberikan jawaban singkat melalui pesan WhatsApp.
“Semua sudah dijelaskan dalam rapat pengurus. Tidak ada tumpang tindih, semua sesuai standar pembiayaan dan rencana kegiatan yang disepakati rapat pleno,” tulisnya.
Meski demikian, sejumlah wali murid tetap berharap adanya transparansi lebih detail terkait penggunaan dana komite, agar tidak menimbulkan kecurigaan di kalangan orang tua siswa.
*Kahaba-04
