Kota Bima, Kahaba.- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bima menggelar Rapat Kerja (Raker) perdana di tahun 2019, di aula kantor Walikota Bima, Senin (25/2). Hadir saat kegiatan jajaran pengurus KONI dan perwakilan pengurus Cabang Olahrga (Cabor) serta atlet.
“Rapat kerja ini membahas program kerja selama 4 tahun mendatang dan persiapan setiap pengurus cabor untuk menyelenggarakan program kegiatan. Termasuk pelaksanaan Porprov NTB yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali,” ujarnya.
Feri menuturkan, kegiatan yang melibatkan selurus pengurus cabor, agar dapat segera menyusun kegiatan apa saja yang akan digelar. Baik itu persiapan sarana, prasarana hingga atlet.
“Program awal seperti seleksi terhadap atlet muda potensial, ini dilakukan untuk persiapan mengganti atlet yang memasuki masa pensiun,” katanya.
Agenda yang dilaksanakan ini juga sekaligus merangkum semua pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing cabor. Diantaranya seleksi dengan mengadakan event kejuaraan di tingkat kota, untuk menggali potensi lain yang dimiliki daerah.
Pihaknya pun akan upayakan anggaran untuk setiap event itu ada, agar pelaksanaanya intens. Soal sarana dan prasarana, akan diupayakan.
Feri menambahkan, dengan program kerja yang telah tersusun dengan baik, maka akan mempengaruhi kualitas para atlet. Sehingga atlet terus menciptakan prestasi yang lebih baik dari tahun ke tahun.
Pada Porprov kemarin Kota Bima berada pada peringkat ke-4, semoga dengan program kerja yang telah disusun dan diikuti dengan latihan dan lomba yang digelar, akan berimbas pada peningkatan prestasi. Lebih penting lagi atlet daerah dapat bersaing secara nasional bahkan internasional.
“Pemerintah daerah akan memberikan tambahan bonus bagi setiap atlet yang berprestasi. Semakin meningkat prestasi, maka akan semakin meningkat pula bonus yang diberikan,” tuturnya.
Sementara itu Ketua II KONI Kota Bima Muhammad Irfan mengatakan, selain melatih para atlet juga perlu diupayakan untuk mengutus pelatih untuk menimba ilmu dan pengalaman. Sebab tanpa dukungan pelatih, kualitas atlet tentu tidak akan baik.
“Program ini perlu kita dukung, karena ini berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan selama di lapangan,” tegas anggota DPRD duta PKB itu.
*Kahaba-04
