Kabupaten Bima, Kahaba.- Krisis moral yang melanda remaja dan generasi muda membuat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bima, H Taufik HAK prihatin. Namun demikian, persoalan moral tidak bisa dilimpahkan hanya pada stakeholder pendidikan atau orang tua saja. Tetapi merupakan tanggungjawab bersama untuk memperhatikannya.
“Tentu siapapun pasti prihatin dengan kasus moral yang terjadi belakangan ini. Cuman kita tidak boleh saling menyalahkan. Pemerintah, orangtua begitupun masyarakat juga punya kewajiban yang sama untuk mengawasinya,” kata Sekda kepada Kahaba.net, kemarin.
Menurutnya, perkembangan teknologi saat ini sangat pesat dan tidak terbendung. Segala hal sudah bisa diakses dengan mudah melalui internet. Kemudahan itu, menjadi lengkap ketika didukung dengan perangkat alat elektronik canggih yang kini sudah tersedia, seperti handphone.
“Mulai dari yang baik sampai yang buruk ada di dunia visual internet. Kalau anak tidak diawasi dengan ketat oleh orangtua, maka disitulah potensi terjerumusnya anak karena terpengaruh,” ujarnya.
Disisi lain lanjutnya, peranan dunia pendidikan dalam memberikan pendidikan ahlak dan moral kepada anak harus terus ditingkatkan. Guru mesti melakukan pendampingan dan memberikan contoh teladan kepada anak untuk diikuti. Bila peran ini dimaksimalkan, diyakini bisa meminimalisir terjadinya penyimpangan ahlak generasi.
“Insha Allah kami dari Eksekutif akan berkoordinasi dengan SKPD tehnis untuk segera mengambil langkah-langkah strategis dalam menyikapi persoalan moral generasi kita ini,” pungkas Sekda.
*Ady
