Kota Bima, Kahaba.- Nama Wakil Walikota (Wawali) Bima Feri Sofiyan yang juga berkapasitas sebagai kepala daerah, tidak diberi undangan untuk menghadiri acara pencanangan penghijauan hari ini, Rabu (19/1) di Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota.
Bahkan, jika dilihat dari jadwal tentatif yang dibuat Bagian Prokopim Setda Kota Bima, tidak dicantumkan nama Wawali sebagai salah satu pejabat yang akan menghadiri kegiatan dimaksud. Sementara orang nomor 2 di Kota Bima itu selalu ada di daerah.
Dalam rangka melestarikan kawasan hutan, dijadwalkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima akan melaksanakan kegiatan penghijauan dan reboisasi di So Hambuananga Kelurahan Kolo Kecamatan Asakota.
Pada tentatif itu, juga diundang Sekda, seluruh staf ahli, seluruh Asisten, Kadis, seluruh Camat dan Lurah. Mestinya Sekda dan Bagian Prokopim mengkoordinir dan mengatur kegiatan pimpinan daerah.
Jadwal tentatif lain untuk hari ini, Pemkot Bima juga menggelar 2 agenda lain yang masing-masing dihadiri oleh Walikota untuk acara Rakor penguatan BUMD dan Sekda untuk kegiatan Webinar peran pejabat fungsional sebagai koordinator dalam pengelolaan keuangan daerah serta percepatan penyerapan APBD.
Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan saat dikonfirmasi mengaku, tidak tahu adanya rencana aksi penghijauan itu, karena tidak ada informasi yang masuk. Jangankan itu, menerima undangan saja tidak. dan tidak ada jadwal tentatif dirinya untuk hari ini.
“Siapa sih yang tidak senang melaksanakan penghijauan karena menanam itu sudah menjadi kebiasaan saya,” katanya.
Meski tak diundang dan jarang dilibatkan dalam urusan pemerintahan, Feri menyadari bahwa posisinya dalam Pemerintahan Kota Bima ini hanya sebagai wakil. Kendati saat Pilkada lalu dirinya bersama tim, keluarga besar, dan elemen masyarakat telah beikhtiar untuk mendapatkan kepercayaan publik bersama Walikota.
“Apalah saya, hanya Wakil Walikota. Saya menjalankan apa yang diputuskan Walikota, dan saya hanya fungsi pengawasan saja,” tuturnya.
Feri juga menyiratkan ada perlakuan berbeda dalam urusan lainnya, terutama soal mutasi yang kerap dilaksanakan Pemkot Bima. Jadi bukan hanya acara penghijauan ini. Tapi hampir semua acara tidak pernah diundang.
“Saat pembahasan mutasi biasanya juga saya tidak di undang, tapi pesan saya kalau mutasinya sesuai dengan prosedur ya silahkan saja,” tukasnya.
Kepada BKD dirinya juga menyarankan harus menerapkan the right man and the right place, sebab pimpinan OPD itu adalah motor penggerak organisasi.
“Kalau salah penempatan, maka Pemda akan salah arah,” tambahnya.
Sementara itu, Bagian Prokompim Setda Kota Bima hingga saat ini masih diupayakan untuk dikonfirmasi terkait sejumlah kegiatan di Pemkot Bima yang tidak melibatkan Wakil Walikota Bima.
*Kahaba-01