Kota Bima, Kahaba.- Forum Umat Islam (FUI) Bima – NTB menyampaikan pernyataan sikap terkait rencana kongres LGBT Asean pada 17 juli 2023 di Jakarta.
Ketua FUI Bima Ustadz Asikin Bin Mansyur mengatakan, mengingat kutukan yang paling mengerikan dalam sejarah kehidupan manusia telah ditimpakan kepada kaum sodom, karena mempraktekan perilaku
seksual menyimpang paling keji yaitu LGBT, maka FUI mewakili ulama dan umat Islam di Bima – NTB, menyatakan sejumlah pernyataan sikap.
Pertama, menolak keras rencana kongres LGBT ASEAN di Jakarta pada tanggal 17 Juli 2023, karena sangat bertentangan dengan nilai luhur Bangsa Indonesia.
“LGBT itu bertentangan dengan semua agama, budaya, Pancasila dan UUD 1945,” tegasnya, Rabu 12 Juli 2023.
Kedua sambung Asikin, menuntut Pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah daerah se-Indonesia agar melarang kongres LGBT di Jakarta pada tanggal 17 Juli 2023,
atau di daerah-daerah seluruh Indonesia.
“Karena jika membiarkan kongres LGBT, sama artinya dengan mengundang adzab dan murka Allah SWT,” ungkapnya.
Asikin juga mengutip Firman Allah Subhanahu Wata’ala “Maka ketika keputusan kami datang, kami menjungkir-balikkan negeri Kaum Luth, dan kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah
yang terbakar,”(As. Hud 11: Ayat 82)
FUI juga menyeru segenap komponen umat Islam se-Indonesia menyuarakan, menyatakan sikap penolakan sampai rencana kongres LGBT dibatalkan.
“Kami menyeru umat Islam Indonesia, bangkit bersatu, siap siaga jihad amar
makruf nahi munkar, untuk mencegah turunnya azab dan laknat Allah
Subhanahu Wata’ala,” tegasnya.
*Kahaba-01
