Kabar Kota Bima

Imbas Terbengkalainya Pembangunan Jembatan Rabasalo, Pedagang Merugi

553
×

Imbas Terbengkalainya Pembangunan Jembatan Rabasalo, Pedagang Merugi

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Proses pembangunan Jembatan Rabasalo Kelurahan Penatoi belum menunjukkan progres yang berarti. Hingga saat ini pun masih belum ada tanda – tanda jembatan itu dikerjakan lagi. Sementara di sisi lain, imbasnya begitu dirasakan warga setempat.

Imbas Terbengkalainya Pembangunan Jembatan Rabasalo, Pedagang Merugi - Kabar Harian Bima
Kondisi Jembatan Rabasalo yang tak kunjung dikerjakan. Foto: Bin

Terutama warga yang membuka usaha di jalur Jembatan Rabasalo. Tepatnya sebelah timur Simpang Empat SMAN 4 Kota, terdapat sejumlah pedagang yang usahanya mulai merugi. Bahkan ada yang sudah menutup jualan.

M Yusuf, pemilik Warung Nasi Dam Salo mengungkapkan, semenjak jembatan itu dikerjakan, usahanya tidak lancar. Pasalnya, sudah tidak ada lagi pengendara yang lewat untuk mampir makan.

“Jelas rugi kita, warung sepi pembeli,” ungkapnya, Senin (6/9).

Menurut dia, jika sebelumnya dari omzet hasil jualan nasi di warungnya bisa lebih dari Rp 1 juta sehari, kini sangat sepi. Sehari hanya ratusan ribu.

“Sekarang sehari hanya dapat Rp 100 ribu – Rp 300 ribu saja,” sebutnya.

Ia berharap, pemerintah bisa segera menyelesaikan pembangunan jembatan tersebut. Agar akses jalur itu bisa dimanfaatkan pengendara dan usahanya bisa kermbali berjalan normal.

Setali tiga uang, yang dirasakan M Yusuf juga dirasakan oleh Candra. Pria asal Jawa pemilik Warung Melayu itu juga mengeluhkan omzet dagangannya yang sudah semakin sepi.

Kata Candra, sebelum akses jalur itu ditutup untuk pembangunan jembatan, dagangannya laris manis. Sekarang sangat sepi.

“Saat awal Covid-19 omzet kita turun sekitar 25 persen. Tapi setelah akses ditutup untuk pembangunan Jembatan Rabasalo, turun lebih dari 75 persen,” terang Candra.

Dia mengungkapkan, masih untung Warung Melayu masih membuka usaha tersebut. Karena pengusaha lain di sekitar jalur itu juga sudah ada yang gulung tikar.

“Warung Makassar di sebelah kita itu sudah tutup. Belum lagi pengusaha di sebelah timur jembatan, sudah malas buka lapak. Karena tidak ada pembeli,” tuturnya.

Candra juga sangat berharap pemerintah melalui pekerja jembatan itu bisa menyelesaikan pembangunannya. Agar jalur itu bisa kembali normal.

*Kahaba-01